Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, September 4, 2016

Usia Tua

diambil dari http://www.renunganharianonline.com Wednesday, January 20, 2010

Ayat bacaan: Yesaya 46:4
====================
"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."

usia tua, diberkati hingga tuaSeorang bapa tua duduk di kursi roda dan dibawa ke depan pada sebuah altar call. Saya merasa sedih melihat bapa yang mungkin terkena stroke tidak lagi bisa bergerak, bahkan tidak bisa menyeka air liurnya yang meleleh keluar. Usia memang tidak bisa kita lawan. Seiring bertambahnya usia, tenaga dan kemampuan maupun daya tahan kita akan menurun. Dalam dunia olah raga ketika atlit sudah mencapai usia di atas 31, mereka sudah dikategorikan tua dan harga transfernya akan menurun karena prestasi mereka dianggap sudah melewati masa puncak. Menjelang usia 40, saya pun sudah merasa penurunan stamina yang cukup lumayan jika dibandingkan 5-6 tahun yang lalu. Well, that's life. Tubuh kita memang punya usianya sendiri. Ada banyak orang yang mengira bahwa usia yang bertambah itu pun mengarah pada berkat Tuhan yang menurun pula. Padahal alkitab tidak pernah berbicara demikian. Tenaga memang menurun, tapi itu hanyalah daging kita. Pada kenyataannya Tuhan menjanjikan berkat dan kasihNya senantiasa dan tidak terpengaruh usia.

Dalam kitab Yesaya kita bisa melihat apa yang dijanjikan Tuhan kepada orang-orang yang sudah berusia lanjut. "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:4). Ini firman Tuhan! Dia mengatakan bahwa kita akan tetap berada dalam penyertaanNya dan perlindunganNya, tetap berada dalam tanganNya meski secara fisik kita mungkin sudah dianggap "habis" oleh dunia. Tuhan berjanji melindungi dan memberkati kita semua tidak saja hingga usia tua, tapi dikatakan semua itu sudah menjadi perhatianNya sejak kita masih dalam kandungan. Ayat sebelumnya berkata: "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim." (ay 3).

Menjadi tua, daging melemah. Tapi itu bukan berarti berkat Tuhan pun ikut-ikutan melemah. Tuhan tetap memberkati berapapun usia kita. Kita lihat bagaimana Kaleb masih memiliki energi yang sama di usia tuanya meski kemungkinan besar secara fisik dia tidak lagi sekuat dahulu. Lihatlah apa kata Kaleb. "Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk." (Yosua 14:10-11). Kaleb bisa berkata demikian sebab ia benar-benar menyadari bagaimana Tuhan memelihara hidupnya sejak dulu hingga masa tuanya. Di usia berapa Nuh membangun bahteranya? Di usia berapa Abraham mendapat janji keturunan dan mendapat penggenapan janji itu? Kepada Abraham bahkan alkitab mencatat secara spesifik seperti berikut: "Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal." (Kejadian 24:1). Janji Tuhan berlaku sama dulu, sekarang dan selamanya. Jika mereka mengalami hal ini, mengapa kita harus tidak?

Apa yang kita perlukan adalah selalu berjalan bersama Tuhan. Mengerti dan melakukan firmanNya, hidup kudus dan taat, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan, senantiasa bersyukur dan memuliakan namaNya, hidup dengan iman yang percaya sepenuhnya kepada Tuhan, maka Tuhan pun siap menggendong kita sekalipun rambut kita telah memutih seluruhnya. BerkatNya akan tetap tercurah, penyertaan dan pertolonganNya akan selalu siap dihadirkan buat kita. Mazmur berkata "Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita." (Mazmur 92:13-14). Ini gambaran tentang orang benar yang tidak akan pernah berhenti berbuah dengan suburnya. Bagaimana ketika pohon korma atau pohon aras ini menjadi tua? Ayat selanjutnya berbunyi "Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar" (ay 15). Itu firman Tuhan. Dan itu semua diberikan "untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya." (ay 16).

Anda mulai merasakan menurunnya kemampuan dimakan usia? Anda mulai merasa risau ketika anak-anak anda sibuk dan seakan-akan melupakan anda? Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan anda dan membiarkan diri anda habis dimakan usia. Dia menjanjikan kasihNya yang tidak pernah pudar, sebuah kasih yang akan tetap sama besarnya sejak anda masih berada dalam kandungan. Kepercayaan orang akan kemampuan kita bekerja boleh berkurang, namun kasih Tuhan akan selalu ada untuk kita. Kita tidak akan pernah mengalami kekurangan akan hal itu. Kita masih diharapkan Tuhan untuk bisa dipakai memberikan kesaksian betapa luar biasanya Tuhan yang selalu menepati janjiNya. Dia mau kita membuktikan bahwa kita masih bisa berbuah dengan suburnya meski usia tidak lagi dianggap produktif bagi dunia. Seperti pohon aras Libanon, seperti pohon korma, yang tidak pernah berhenti bertunas dan akan selalu tumbuh subur di pelataran Allah, seperti itulah kita semua dipersiapkan Tuhan. Dia siap memberkati kita hingga masa tua kita, Dia siap untuk terus menggendong kita, menanggung, memikul dan menyelamatkan kita hingga seluruh rambut memutih sekalipun, karena Dia tetaplah Tuhan yang sama yang selalu mengasihi kita dengan begitu besar. Masuki masa tua dengan penuh rasa syukur, tetaplah berjalan bersama Tuhan hingga kita mencapai garis akhir sebagai pemenang.

Usia bertambah, tenaga berkurang tapi kasih Allah tetap sama tak berkesudahan

0 comments:

Post a Comment