Jumat, 30 September 2016
Peringatan Wajib
St. Hieronimus,
ImPujG
warna liturgi
Putih
Bacaan
Ayb. 38:1,12-21;
39:36-38; Mzm. 139:1-3,7-8,9-10,13-14ab; Luk. 10:13-16. BcO Ydt. 12:1-13:2
Lukas
10:13-16:
13 "Celakalah
engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon
terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama
mereka bertobat dan berkabung. 14 Akan tetapi pada waktu penghakiman,
tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. 15 Dan
engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau
akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! 16 Barangsiapa mendengarkan kamu,
ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan
barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
Renungan:
Suatu kali ada
seorang anak yang bener-bener tidak mau menerima makanan dari orang lain kalau
tidak lewat dari orang tuanya. Telusur punya telusur ternyata ia pernah
menerima makanan dari orang lain dan setelah dimakan perutnya jadi sakit dan
diare. Lalu orang tuanya mengingatkan supaya tidak menerima makanan dari orang
lain kalau tidak atas restu mereka. Anak itu mengingat pesan tersebut dan
melakukan pesan tersebut.
Yesus memberikan
sabda celaka pada Khorazim dan Betsaida. Mereka telah mendengarkan sabda-Nya
berulangkali namun tidak berubah, bahkan mungkin tidak mendengarkan. Tidak ada
perubahan sama sekali dalam tata cara hidup mereka. Mereka tidak mendengarkan
suara dari Tuhan.
Belajar dari sang
anak tadi rasanya kita pun perlu sungguh mengindahkan kata-kata yang membentuk
kita. Kita tidak perlu membandel membuat sesuatu yang bisa membuat kita celaka.
Pengalaman satu kali sudah terlalu banyak bagi kelangsungan hidup kita.
Sokur-sokur kita tidak masuk dalam suasana celaka.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Ingatlah perjumpaanmu dengan seseorang yang mengatakan sesuatu yang
menyelamatkan hidupmu.
Refleksi:
Bagaimana
melepaskan diri dari sikap membandel?
Doa:
Bapa, semoga aku
terbuka akan sabda-Mu. Bebaskanlah aku dari marabahaya dan celaka. Amin.
Perutusan:
Aku tidak akan
bermain dalam perbuatan yang membuatku celaka. -nasp-
0 comments:
Post a Comment