Sabtu, 10 September 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
1Kor. 10:14-22a;
Mzm. 116:12-13,17-18; Luk. 6:43-49. BcO Yud. 1-25
Lukas
6:43-49:
43 "Karena
tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga
tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. 44 Sebab
setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik
buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. 45 Orang yang baik
mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang
yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." 46 "Mengapa
kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku
katakan? 47 Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku
serta melakukannya?Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat
disamakan?, 48 ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali
dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan
banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu
kokoh dibangun. 49 Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak
melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa
dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah
kerusakannya."
Renungan:
Suatu kali ada
orang yang berkomentar, "Anak siapa itu kok orangnya ramah sekali?"
"O itu anaknya pak Surya." "O layak ramah kayak bapaknya."
Kebaikan orang tua membekas dalam diri anaknya. Sang anak menampilkan yang baik
dari pokok keturunannya.
Tuhan bersabda,
"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik,
dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik"
(Luk 6:43). Kebaikan pohon menentukan buah yang akan dihasilkan. Apalagi kalau
pohon baik mendapatkan perawatan yang baik.
Tentu menjadi
harapan semua orang bisa menghasilkan buah yang baik. Dan rasanya itu
ditentukan oleh diri kita sekarang ini. Maka kalau kita mau menghasilkan yang
baik kita perlu terus memperbaiki diri kita. Terus menerus merawat dan memupuk
kebaikan dalam diri kita.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak
matamu. Bayangkan pokok hidupmu. Bangunlah kebaikan yang akan kauhasilkan.
Refleksi:
Bagaimana
menghasilkan buah yang baik?
Doa:
Bapa semoga aku
mampu merawat dan memupuk rahmat kebaikan yang telah Kauanugerahkan. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menghasilkan buah yang baik. -nasp-
0 comments:
Post a Comment