Sabtu, 17 September 2016
Robertus
Bellarminus
warna liturgi
Hijau
Bacaan
1Kor.
15:35-37,42-49; Mzm. 56:10,11-12,13-14; Luk. 8:4-15. BcO Bar. 3:9-15,24-4:4
Lukas
8:4-15:
4 Ketika orang
banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota
menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: 5 "Adalah
seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur,
sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung
di udara memakannya sampai habis. 6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu,
dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. 7 Sebagian lagi
jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya
sampai mati. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh
berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru:
"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" 9 Murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. 10 Lalu Ia menjawab:
"Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi
kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun
memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. 12 Yang jatuh di
pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis
lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya
dan diselamatkan. 13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang,
yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka
itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka
murtad. 14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman
itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan
kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang
matang. 15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah
mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah
dalam ketekunan."
Renungan:
Suatu kali aku
ngobrol dengan seorang anak kecil. Anak itu bertanya banyak hal yang ingin dia
ketahui. Dia mendengarkan dengan seksama. Beberapa hari kemudian orang tuanya
bertanya apa yang kami bicarakan kok anaknya jadi berubah setelah omong-omong
dengan saya. Ternyata si anak itu sungguh mendengarkan dan menjalankannya.
Tuhan bersabda
bahwa benih yang baik akan bertumbuh dengan baik jikalau jatuh di tanah yang
baik. "Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah
mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah
dalam ketekunan" (Luk 8:15).
Ada banyak nasehat
yang sering diperdengarkan di telinga kita. Namun dari sekian banyak nasihat
tersebut hanya sebagian yang kita dengarkan dan perhatikan dengan
sungguh-sungguh. Nasehat-nasehat yang kita perhatikan tumbuh subur dalam hidup
kita dan sangat membentuk diri kita. Maka rasanya marilah kita suburkan
nasehat-nasehat baik dalam hidup kita.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Ingatlah satu dua nasehat yang membentuk dirimu sekarang ini.
Refleksi:
Bagaimana menangkap
dan menyuburkan kebaikan-kebaikan yang berseliweran di sekitarmu?
Doa:
Tuhan semoga aku
mampu menjaga, merawat dan menumbuhkan kesuburan benih yang kautaburkan dalam
hidupku. Amin.
Perutusan:
Aku akan merawat
dan menumbuhkan benih yang baik dalam hidupku -nasp-
0 comments:
Post a Comment