Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, September 15, 2016

Sabda Hidup


Jumat, 16 September 2016
Kornelius & Siprianus
warna liturgi Merah 
Bacaan
1Kor. 15:12-20; Mzm. 17:1,6-7,8b,15; Luk. 8:1-3. BcO Bar. 1:14 – 2:5; 3:1-8

Lukas 8:1-3:
1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, 2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, 3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Renungan:
Suatu kali Domus Pacis mengundang beberapa ibu bertemu. Kala itu Rm Bambang mengetuk hati para ibu untuk terlibat menyiapkan masakan untuk para rama di Domus Pacis. Ada seorang ibu yang menanggapi dan mengatakan, "Para rama di Domus Pacis adalah rama kami. Walau sudah tidak berkarya mereka adalah rama kami. Kami siap."
Kala Yesus berkarya banyak perempuan yang telah Ia sembuhkan melayani-Nya dan rombongan-Nya. Dengan kekayaan mereka, mereka melayani. "Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka" (Luk 8:3). Kerelaan mereka memperlancar pelayanan Yesus dan rombongan-Nya.
Rasa kasih dan memiliki tergambar dalam dua kisah di atas. Kehadiran para ibu dari sekitar 90 keluarga menjaga kebutuhan harian para imam di Domus Pacis. Sekarang ini kami tidak merasa kekurangan lagi. Bukan hanya tidak kekurangan dalam hal makanan, tapi juga tidak kekurangan hati. Banyak hati menghidupi semangat hidup.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Bayangkan dirimu mendapat perhatian dari ibu, isteri, anak perempuanmu. Rasakan hati mereka.

Refleksi:
Apa arti kehadiran para perempuan di sekitarmu?

Doa:
Tuhan terima kasih banyak hati yang memperhatikan kami. Berkatilah hidup mereka. Pada rahmat-Mu kami bersandar. Amin.

Perutusan:
Aku mensyukuri hati mereka yang peduli padaku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment