Senin, 12 September 2016
Nama SP Maria
yang Tersuci
warna liturgi
Hijau
Bacaan
1Kor. 11:17-26;
Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 7:1-10. BcO Est. 3:1-11
Lukas
7:1-10:
1 Setelah Yesus
selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. 2 Di situ
ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya.
Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 3 Ketika perwira itu mendengar
tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk
meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. 4 Mereka datang kepada
Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak
Engkau tolong, 5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung
pembangunan rumah ibadat kami." 6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan
mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh
sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah
bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; 7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak
layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku
itu akan sembuh. 8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula
prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia
pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada
hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 9 Setelah Yesus
mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang
banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar
ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" 10 Dan
setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu
telah sehat kembali.
Renungan:
Orang yang baik
selalu menemukan jalan untuk mengatasi kesulitannya. Ada banyak pertolongan
yang ia dapat kala ia berada dalam situasi sulit. Orang-orang akan rela dan
sigap menolongnya, mengingat kebaikan yang selama ini dia taburkan.
Perwira dalam
Injil hari ini rasa saya adalah orang baik. Walau ia seorang perwira namun
orang-orang Yahudi pun membelanya di hadapan Yesus. Mereka hormat kepadanya dan
sungkan karena kebaikan yang selama ini telah ditunjukkan oleh sang perwira.
Sangat mudah kita
temui orang-orang baik yang selalu mendapat dukungan dari orang sekitarnya.
Bahkan saat kematiannya pun banyak orang datang mendukungnya masuk ke liang
kubur. Maka marilah kita taburkan kebaikan dalam hidup kita. Tanpa memikir
balasan sesama kita semaikan kebaikan kita.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
melayat orang baik. Rasakan bagaimana pelayat kehilangan tokoh baik tersebut.
Refleksi:
Bagaimana
bertahan menyemai kebaikan dalam hidup kita?
Doa:
Tuhan, semoga aku
bertahan menaburkan kebaikan. Aku percaya Engkau akan menjaga orang yang selalu
berbuat baik. Amin.
Perutusan:
Aku akan bertahan
menyemai kebaikan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment