Ini terjadi pada hari Kamis 8 September 2016. Pada waktu makan pagi mulai yang ada adalah Rm. Yadi, Rm. Harto, Rm. Tri Hartono dan Rm. Bambang. Sebenarnya Rm. Bambang memikir Rm. Agoeng juga akan ada bersama. Beliau pagi itu ada dan Rm. Bambang melihatnya keluar lewat pintu belakang. "Paling arep neng kebon mburi" (Paling akan melihat kebun belakang) kata Rm. Bambang dalam hati. Tetapi ketika makan sudah berlangsung cukup lama Rm. Agoeng tidak datang bergabung. Tiba-tiba saat makan hampir selesai, masuklah 3 orang yang diikuti oleh Rm. Agoeng. "Komsos Jakarta, rama" kata Rm. Agoeng yang disambung pertanyaan dari Rm. Bambang "Oooo, niki wau methuk teng bandara, ta?" (Oooo, ini tadi pergi menjemput ke bandara, ta?). Rm. Agoeng mengiyakan. Tentu saja penutup makan ditunda karena yang datang akhir juga ikut makan pagi.
Ketiga tamu itu adalah Rm. Kamelus (Sekretaris Komsos KWI), Mas John asal Lembata Flores dan satu lagi yang sesudah menyalami Rm. Yadi, Rm. Harto dan Rm. Tri Hartono langsung merangkul leher Rm. Bambang sambil bertanya "Isih kelingan aku ora?" (Apakah msih ingat aku?). Rm. Bambang berkata "Wong Sragen, ta?" (Orang Sragen, ta?) yang dijawab "Aku Margana seka Jakarta" (Aku Margana dari Jakarta). "Lha iya, ning asline?" (Betul, tetapi dari mana asalmu?). Pak Margana pun menjawab "Seka Sragen" (Dari Sragen). Pertemuan dengan Pak Margana memang membuat suasana amat menyenangkan. Beliau dulu pernah jadi calon imam praja Keuskupan Agung Semarang. Rm. Yadi, Rm. Tri Hartono dan Rm. Bambang mengalami tinggal bersama. Pembicaraan Pak Margana dengan Rm. Bambang diteruskan beberapa saat di kamar Rm. Bambang. Tetapi para tamu ini ternyata harus berangkat ke Purwokerto bersama Rm. Agoeng dengan mobil Komsos Keuskupan Agung Semarang. Katanya ada pertemuan di Purwokerto dan Jumat langsung pulang ke Jakarta.
0 comments:
Post a Comment