Senin. 05
September 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
1Kor. 5:1-8; Mzm.
5:5-6,7,12; Luk. 6:6-11. BcO 2Ptr. 1:12-21
Lukas
6:6-11:
6 Pada suatu hari
Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang
yang mati tangan kanannya. 7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya
mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia. 8 Tetapi Ia mengetahui pikiran
mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan
berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri. 9 Lalu Yesus
berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang
diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan
nyawa orang atau membinasakannya?" 10 Sesudah itu Ia memandang keliling
kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah
tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. 11 Maka
meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan
terhadap Yesus.
Renungan:
Suatu kali
orang-orang ngomongin salah seorang tetangga yang menolong orang yang mereka singkiri.
Ada yang menyayangkan perbuatannya. Ada yang mengumpat karena tindakannya.
Perbuatan baik yang dilakukan mendapat banyak omongan tidak enak. Orang-orang
jengkel, kecewa karena dia menolong orang yang telah disingkiri.
Yesus
menyembuhkan orang pada hari Sabat. Perbuatan ini membuat orang-orang marah.
Yesus yang menyelamatkan seseorang dipandang salah karena menyalahi aturan hari
Sabat. Mereka pun hendak mengambil tindakan kepada Yesus. "Maka meluaplah
amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap
Yesus" (Luk 6:11).
Perbuatan baik
memang tidak selalu menyenangkan semua orang. Walau begitu tidak berarti kita
harus menyenangkan orang lain dan berhenti melakukan perbuatan baik tersebut.
Walau tidak bisa menyenangkan banyak orang namun kita tetap perlu terus
menjalankan perbuatan baik. Daya tahan pada perbuatan baik pada saatnya akan
menggugah kesadaran orang bahwa perbuatan yang kita lakukan adalah baik.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
menolong seseorang yang kesulitan namun ada orang yang tidak senang dengan
perbuatanmu.
Refleksi:
Bagaimana menjaga
perbuatan baik walau kala kaulakukan ada yang tidak senang?
Doa:
Tuhan berkatilah
orang-orang yang sering merasa sendirian kala lagi berbuat baik. Semoga mereka
tetap bertahan dalam kebaikan. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
perbuatan baik walau ada yang tidak senang dengan perbuatanku itu. -nasp-
0 comments:
Post a Comment