Santo Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja
Selasa, 13 September 2016
Lukas 7:11-17
7:11. Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama
Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak
menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang
mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan
banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah
hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan
menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya,
dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku
berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai
berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan
Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah
kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
7:17 Maka
tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah
sekitarnya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang disebut hebat karena memiliki daya besar dalam dirinya. Daya besar itu amat bermakna bagi hidup bersama terutama dapat membawa kesejahteraan orang lain terutama yang papa dan menderita.
- Tampaknya, orang hebat yang bermakna dan berguna bagi orang lain akan membuat banyak orang terkagum-kagum padanya. Kemanapun pergi orang hebat itu akan dielu-elukan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, kehadiran orang yang sungguh hebat dan bermakna bagi kebaikan yang papa pertama-tama akan membuat banyak orang makin dekat dengan nuraninya sehingga menyadari hadirnya ilahi di tengah kehidupan kongkret. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu menyadari hadir dan karya Tuhan dalam setiap tindakan kebaikan.
Ah, orang sungguh hebat kalau
dalam karyanya juga menghadirkan makin banyak uang.
0 comments:
Post a Comment