Senin, 5 September 2016
Lukas 6:6-11
6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah
ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
6:7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya
mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata
kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di
tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
6:9 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya
kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau
berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
6:10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka
semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!"
Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
6:11 Maka
meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan
terhadap Yesus.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada anggapan bahwa dengan beragama orang dapat menjaga diri agar selalu layak di hadapan Tuhan. Hati selalu terarah kepada Tuhan menjadi keprihatinan utama dalam agama.
- Tampaknya, untuk menjaga diri hubungan baik dengan Tuhan orang harus mentaati aturan-aturan yang ada dalam agama. Abai atau berbuat yang tak cocok dengan aturan dapat dipandang sesat dan amat membahayakan orang lain.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, di dalam beragama orang akan menjaga hubungan baik dengan Tuhan tetapi juga ikut ambil bagian bagi kebaikan manusia sehingga segala tatanan agama harus dilandaskan pada pengembangan sikap dan tindakan utama untuk menghadirkan damai dan sejahtera bagi orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang akan menghayati agama sebagai tanda dan sarana mesra dengan Allah dan terbuka demi kemaslahatan banyak orang.
Ah, yang tak taat aturan agama
ya jelas jahat.
0 comments:
Post a Comment