Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, September 2, 2016

Sabda Hidup


Sabtu, 03 September 2016
Peringatan Wajib St. Gregorius Agung
warna liturgi Putih 
Bacaan
1Kor. 4:6b-15; Mzm. 145:17-18,19-20,21; Luk. 6:1-5. BcO 2Tim. 4:1-22

Lukas 6:1-5:
1 Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. 2 Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" 3 Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, 4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?" 5 Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Renungan:
Waktu SD aku pernah berkelahi dengan seorang temanku. Aku tidak ingat apa alasanku berkelahi pada saat itu. Jujur aku takut setelah berkelahi, karena merupakan pengalaman pertamaku. Aku takut akan dihukum oleh guru, dilaporin orang tuaku dsb. Namun ternyata guruku malah membelaku. Beliau memarahi teman kelahiku. Pak guru tidak menghukumku dan tidak melaporkan kepada orang tuaku.
Dalam dua hari ini kita disuguhi bacaan tentang pembelaan Yesus kepada murid-murid-Nya. Kemarin soal berpuasa, hari ini soal tindakan para murid yang memetik gandum dan memakannya pada hari Sabat. Ia adalah guru yang melindungi para murid-Nya. Alasan yang Dia berikan pun masuk akal.
Rasanya kita pun juga perlu mengambil sikap melindungi mereka yang benar yang dipercayakan pada kita. Kita tidak ingin mereka dipersalahkan dan dipermalukan. Dan kiranya kita pun tidak perlu mempermalukan orang lain agar kita tidak malu olehnya. Kalau ada yang salah kita tegur secara personal bukan di muka umum.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu lagi melihat kesalahan orang. Datangi dia dan ajak omong secara personal.

Refleksi:
Bagaimana menjaga agar tidak mempermalukan orang lain?

Doa:
Bapa semoga aku mampu menjaga sesamaku dan tidak mempermalukan sesamaku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menjaga yang dipercayakan padaku dan tidak mempermalukan sesamaku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment