Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, September 14, 2016

Sabda Hidup


Kamis, 15 September 2016
Peringatan Wajib
SP Maria Berdukacita
warna liturgi Putih 
Bacaan
1Kor. 15:1-11; atau Ibr. 5:7-9; Mzm 31:2-3a,3b-4,5-6,15-16, 20; Yoh. 19:25-27 atau Luk. 2:33-35. BcO Est. 3:1-11

Yohanes 19:25-27:
25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. 26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" 27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Renungan:
Hukuman membuat orang yang terkena menjadi malu. Bahkan keluarganya pun ikut malu. Banyak keluarga yang salah satu anggotanya terkena hukuman berusaha menghindari perjumpaan dengan sesamanya, bahkan tidak sedikit yang malu berjumpa dengan sahabatnya. Hukuman itu membawa duka.
Maria begitu berduka. Anak yang dia kasihi harus menanggung hukuman salib. Banyak orang memperolok, mensesah dan akhirnya mereka memajang Sang Putera di tiang gantungan salib. Hukuman yang sangat berat. Hatinya berduka. Namun ia tidak bersembunyi. Ia menemani Sang Putera. Ia selalu berada di samping-Nya. "Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya" (Yoh 19:25).
Mencontoh ibu Maria kita semestinya berada di dekat saudara sahabat kita, walau mereka berada dalam situasi terhukum. Bagaimanapun mereka membutuhkan teman menjalani masanya. Apalagi kalau ia terhukum tanpa melakukan kesalahan yang dituduhkan. Maria yang berduka mempunyai daya menguatkan mereka yang terluka.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh. 19:25-27.

Refleksi:
Bagaimana tetap menjadi sahabat mereka yang berduka?

Doa:
Bunda Maria, engkau sungguh seorang ibu yang penuh cinta. Engkau selalu ada di dekat Sang Putra, walau Ia berduka. Dukamu tak melemahkan dayamu menguatkan yang terluka. Amin.

Perutusan:
Aku akan menjadi sahabat yang berduka. -nasp-

0 comments:

Post a Comment