Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, December 1, 2016

Frater Kentungan dari Kedu


"Para rama, kami adalah frater-frater Seminari Tinggi yang berasal dari Kevikepan Kedu. Sebenarnya kami berjumlah 7 orang. Tetapi salah satu frater sedang menjalani tugas dari program kuliah Ekaristi. Acara yang sudah kami susun adalah sebagai perikut. Pertama, doa. Kedua, perkenalan, Ketiga omong-omong. Keempat, misa. Dan Kelima, makan malam. Tetapi nanti diharapkan tidak terlalu formal." Itulah kira-kira kata-kata yang muncul dari salah seorang frater yang menjadi koordinator kunjungan ke Domus Pacis dari para frater Seminari Tinggi Kentungan yang berasal dari Kevikepan Kedu. Katanya ketujuh frater berasal dari 2 orang anggota Pertapaan OCSO dan 5 orang calon imam praja Keuskupan Agung Semarang. Yang tidak dapat ikut adalah salah satu anggota rahib OCSO.

Kunjungan itu terjadi pada hari Sabtu 26 November 2016. Mereka datang hampir jam 04.00 sore. Kedatangan mereka sudah disambut dengan potus (minum dan snak) yang disediakan oleh Bu Rini di ruang pertemuan. "Ayo, selagi tidak di Seminari. Nikmati saja snak yang tentu melebihi Seminari" kata Rm. Bambang yang disambut tertawa oleh para frater. Rm. Yadi, Rm. Harto, Rm. Tri Hartono dan Rm. Bambang adalah rama-rama Domus yang menyambut kedatangan para frater. Meskipun ada nada formal pembukaan resmi dari pihak frater, tetapi perjumpaan ini sungguh cair dengan suasana akrab penuh canda ceria. Sesudah perkenalan dari pihak para rama yang dilakukan oleh Rm. Bambang, Rm. Yadi menyampaikan sharing ketika masih menjadi mahasiswa calon imam di Kentungan. Rm. Bambang mensharingkan perkembangan Domus Pacis dan keadaan kini yang memiliki kekuatan persaudaraan terutama dalam Komunitas Meja Makan, yaitu para rama Domus yang biasa makan bersama. Komunitas ini sungguh menghayati posisi bagian dari Gereja sebagai persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid Kristus sehingga berjejaring dengan banyak relawan-relawati. Inilah kunci kesejahteraan kehidupan Domus yang dimulai terutama sejak September 2013.

Sepuluh menit sebelum jam 06.00 sore semua menuju Kapel Domus untuk merayakan Ekaristi masa Adven I secara sederhana. Salah seorang frater tampil menjadi lektor. Makan malam bersama sesudah misa cukup melimpah karena adanya tambahan lauk. Para frater tertawa terbahak-bahak ketika Rm. Bambang berkata "Di sini enak, ta? Melebihi sajian di Kentungan bahkan untuk para ramanya." Tentu saja dalam makan bersama ini suasana sharing diteruskan dan makin mendalam menyangkut pengalaman para rama. Ketika akan pulang para frater memberikan kenangan berupa foto mereka yang dibingkai dalam pigura. "Rama, apakah selain kami ada juga yang mengunjungi rama-rama Domus?" tanya salah satu frater yang mendapat jawaban "Itu kerap terjadi. Ada kelompok-kelompok yang berkunjung biasa. Ada yang minta misa. Ada yang minta rekoleksi. Tetapi kunjungan frater asal kevikepan baru sekali ini."

0 comments:

Post a Comment