Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, December 4, 2016

Sabda Hidup


Selasa, 6 Desember 2016
Nikolaus
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Yes. 40:1-11; Mzm. 96:1-2,3,10ac,11-12,13; Mat. 18:12-14.

Matius 18:12-14:
12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."

Renungan:
Suatu kali seorang pemimpin komunitas didesak oleh anggota-anggotanya untuk memecat salah satu anggota yang selalu membuat perkara. Walau ada desakan yang kuat sang pemimpin tidak segera memecat anggota tersebut. Ia malah mendekati anggota tersebut dan banyak omong dengan anggota tersebut. Anggota-anggota yang lain makin marah kenapa sang pemimpin malah makin dekat dengan anggota tersebut. Mereka mengira pemimpin itu makin akrab dengan anggota tersebut padahal sang pemimpin banyak bertemu dengan anggota tersebut karena banyak memberikan nasehat dan pengajaran.
Yesus menunjukkan bahwa seorang gembala akan meninggalkan 99 ekor dombanya untuk mencari 1 ekor dombanya yang tersesat. Ia rela melakukan itu karena tidak ingin satupun dombanya hilang. Mungkin 99 domba yang lain iri dengan perilaku gembala itu, namun sang gembala tetap pada tujuannya: tidak boleh ada yang tersesat.
Mungkin kita pun bisa mengalami situasi seperti di atas. Kita pun sering tidak rela dengan sikap orang-orang tertentu yang seakan-akan malah dekat dengan orang yang bermasalah. Namun ingatlah pesan Tuhan, "Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang" (Mat 18:14).

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu sedang mendampingi mereka yang bermasalah. Rasakan dinamika di sekitarmu.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu menemani mereka yang bermasalah dan menghadapi sikap orang di sekitarmu.

Doa:
Tuhan semoga aku mempunyai kekuatan-Mu untuk menjaga tidak ada satupun kawanan-Mu tersesat. Semoga aku mempunyai ketabahan dan kebijaksanaan menghadapi orang-orang di sekitarku. Amin.

Perutusan:
Aku akan turut menjaga domba-Nya agar tidak ada yang tersesat. -nasp-

0 comments:

Post a Comment