Jumat, 09 Desember 2016
Yohanes Didaci
Cuauhtlatoatzin
warna liturgi
Ungu
Bacaan
Yes. 48:17-19;
Mzm. 1:1-2,3,4,6; Mat. 11:16-19. BcO Rut 2:14-23
Matius
11:16-19:
16 Dengan apakah
akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di
pasar dan berseru kepada teman-temannya: 17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi
kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. 18
Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia
kerasukan setan. 19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan
mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut
cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh
perbuatannya."
Renungan:
Orang mempunyai
kecenderungan menilai jelek mereka yang tidak menjadi kelompoknya. Penilaian
jelek ini makin kentara kala dikenakan kepada musuhnya. Apapun yang dilakukan
lawan atau musuh adalah jelek. Sebaliknya sejahat apapun tindakan kawan dinilai
benar.
Ketika Yohanes
tidak makan dan tidak minum orang-orang menilai dia kerasukan setan. Ketika
Yesus datang dan banyak mengadakan perjamuan mereka menilai Dia sebagai pelahap
dan peminum (Mat 11:18-19). Tidak ada tindakan yang benar karena Yohanes dan
Yesus dianggap sebagai lawannya. Semua yang mereka lakukan seakan-akan layak
untuk dinilai salah.
Rasanya
kecenderungan menilai salah lawan akan semakin memicikkan kecerdasan dan sudut
pandang. Belum tentu yang dikatakan dan diperbuat lawan itu salah. Belum tentu
yang dibuat kawan benar 100%. Kita mesti teliti dan objektif kala mau menilai
sesuatu. Jangan gegabah untuk menilai benar atau salah supaya kita tidak
kehilangan kesempatan menemukan yang sungguh-sungguh benar dan menghindari yang
salah.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
lagi mendapatkan ceramah dari kelompokmu. Endapkan ceramah tersebut. Analisa
dengan akal budi sehatmu.
Refleksi:
Bagaimana melihat
kebenaran yang ada pada mereka yang di luar kelompokku?
Doa:
Tuhan, aku mohon
supaya manusia lebih terbuka hidupnya. Mereka tidak hanya mengakui kebenarannya
sendiri tapi terbuka akan kebenaran sesamanya. Amin.
Perutusan:
Aku akan belajar
menangkap kebenaran-kebenaran yang ada di sekitarku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment