Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, December 11, 2016

Sederhana Tapi Meriah


"Selanjutnya Rm. Yadi akan menyanyi berduet dengan Bu Indah dari Sendowo, Paroki Kotabaru. Apa nama lagunya?" Kata-kata ini disampaikan oleh Rm. Agoeng pada Kamis malam tanggal 8 Desember 2016 di Ruang Barnabas, Domus Pacis, di hadapan 200an orang tamu undangan. Ketika pertanyaan tentang "Apa nama lagunya" tidak ada yang menjawab termasuk oleh Rm. Yadi, Rm. Bambang yang ada bersama tamu-tamu di bagian belakang berseru "Kemesraan!" Terhadap kata-kata Rm. Agoeng tentang berduet Rm. Yadi berkata "Saya belum berlatih" sehingga Bu Indah hanya tampil sendiri menyanyikan lagu Kemesraan yang disambung dengan beberapa lagu lain yang diiringi oleh Bapak Tri Giovani dari Paroki Minomartani. Ketika Bu Indah mundur, Rm. Agoeng sebagai pengacara berkata "Kini salah satu cucu Rm. Yadi juga akan tampil menyumbangkan lagu." Yang dimaksudkan cucu adalah anak dari salah satu kemenakan Rm. Yadi. Anak ini melantunkan lagu-lagu dengan suara kuat dan merdu diiringi oleh ayahnya dengan keyboard sendiri yang dibawa dari rumah.

Kejadian itu menjadi dukungan suasana meriah dari perayaan yang diadakan oleh Komunitas Rama Domus Pacis. Pada waktu itu Rama-rama Domus merayakan Ulang Tahun Imamat ke XXXVIII dari Rm. Joachim Suyadi dan Rm. Agustinus Tri Hartono. Banyak sanak saudara dari kedua rama itu hadir. Bahkan bagi sanak keluarga Rm. Yadi, acara ini menjadi peristiwa khusus sehingga keluarga dari Pasuruan, Jawa Timur, dan Jakarta juga hadir. Sebetulnya ini adalah acara rutin Komunitas Rama Domus Pacis. Ulang tahun imamat selalu dijadi momen khusus berjumpa dengan para relawan dan umat lain. Selain keluarga dari kedua rama, yang hadir adalah para relawan masak, relawan Novena Domus, Kor Jambusari, Umat Lingkungan Fransiskus Asisi Puren, Umat Lingkungan Fransiskus Xaverius Ambarrukmo, dan sebagian Umat Ambarrukmo yang masuk Paroki Baciro.

Ulang tahun itu didahului dengan Misa Kudus mulai jam 17.15 yang dipimpin oleh Rm. Mateus Purwatma, Pr. yang didampingi oleh Rm. Yadi dan Rm. Tri Hartono. Setelah menyampaikan beberapa kata dalam homili, Rm. Purwatmo meminta Rm. Yadi dan Rm. Tri Hartono untuk menyampaikan kata-kata. Rm. Yadi mensharingkan pengalaman proses panggilan hingga jadi imam. Sementara itu Rm. Tri Hartono, yang amat terbatas dalam volume bersuara, menyampaikan ucapan terima kasih. Sesudah Misa ada makan bersama yang dilayani oleh pramusaji dari catering. Kegiatan nyanyi-nyanyi di atas sungguh menyemarakkan suasana selama acara konsumsi berjalan. Tampaknya dalam suasana ini juga terjadi semacam pertemuan reuni kecil-kecilan karena perjumpaan orang-orang yang jarang berjumpa. Bahkan ada yang sudah lama sekali berpisah dan berjumpa justru di malam itu. Ada kelompok-kelompok yang mengambil foto bersama dengan kamera dan HP. Ada pula yang mengirimkan gambar peristiwa ini pada grup WAnya dengan komentar "Ulah Tahun Imamat Rm. Yadi dan Rm. Tri Hartono. Sederhana tapi meriah."

0 comments:

Post a Comment