Pada Sabtu 3 Desember 2016 jam 12.31 Rm. Agoeng lewat BBM mengirim foto deretan tempat-tempat air yang terpampang di bibir kolam besar dalam kebun kompleks Domus Pacis. "Niku programe napa mawon. Kula critakne teng Historia he he he ...." (Itu program apa saja? Akan saya ceritakan dalam Historia Domus he he he ..." kata Rm. Bambang juga lewat BBM dan Rm. Agoeng menjawab "Ketingale hidroponik dg memanfaatkan air kolam" (Tampaknya pembuatan hidroponik dengan memanfaatkan air kolam). Yang dibicarakan dua rama itu adalah program yang dilakukan oleh Rm. Yadi. Beberapa hari lalu Rm. Yadi bilang ke Rm. Agoeng bahwa akan ada relasinya yang akan menemui Rm. Agoeng. Orang itu katanya dari Banyumanik dan akan menawarkan pembuatan hidroponik di pinggiran kolam besar untuk menanam sayur-sayuran. Dari omongan Rm. Yadi dan Rm. Agoeng hidroponik itu akan mengitari pinggir kolam bagian selatan dan utara. Bagian barat dan timur yang berada di pinggir dekat lorong akan dijadikan tempat memancing ikan.
Di hari Sabtu itu ada tiga orang lelaki yang mengerjakan pralon-pralon baik besar maupun kecil. Pralon besar dan panjang diberi lobang-lobang. Ternyata lobang-lobang itu akan menjadi tempat untuk pot-pot menanam sayur-sayuran. Seorang perempuan, yang bernama Bu Rita, ternyata yang menjadi komandan. Beliaulah orang yang menjadi relasi Rm. Yadi untuk mengerjakan program pembuatan hidroponik. Air yang akan dipakai untuk memelihara tanaman memang memanfaatkan yang ada dalam kolam. Ada sebuah pralon kecil yang diberi kran untuk mengalirkan air dari dalam kolam. Bu Rita dulu memang berasal dari Banyumanik. Tetapi beliau kini tinggal di Bawen.
0 comments:
Post a Comment