Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, December 3, 2016

Lamunan Pekan II Adven

Minggu, 4 Desember 2016

Matius 3:1-12

3:1. Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan:
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."
3:4 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.
3:5 Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.
3:6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
3:7. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
3:10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang dapat merasa selalu terbuka terhadap kehadiran Tuhan karena memeluk agama tertentu. Agama dipandang menjadi jaminan orang bahagia lahir batin dan duniawi surgawi.
  • Tampaknya, dalam beragama bahkan bermasyarakat orang dapat merasa jauh lebih luhur dibandingkan dengan orang umum karena termasuk dalam keluarga besar keturunan tokoh perintis dan atau pembaru budi luhur. Orang sudah merasa beres dalam hidup karena ikut terlibat menjaga praktek bentuk-bentuk tradisi yang ditinggalkan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, seaktif apapun seseorang menjalani tatanan tradisi dalam agama dan selangsung serta sedekat apapun posisi keturunan seseorang dari tokoh perintis hidup luhur, kalau tidak terbuka hatinya terhadap segala kelemahan dan kekurangan serta tak memiliki perilaku demi kebaikan umum, dia sejatinya jauh dari lingkungan kehadiran Tuhan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan terbuka pada kehadiran Tuhan tak hanya dalam hidup keagamaan tetapi juga dalam perilaku baik yang bermanfaat bagi orang lain.
Ah, bagaimanapun dengan tekun jalani agama orang sudah satu dengan Tuhan.

0 comments:

Post a Comment