Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, December 23, 2016

Lamunan Pekan IV Adven

Sabtu Pagi, 24 Desember 2016

Lukas 1:67-79

1:67. Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya:
1:68 "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,
1:69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,
1:70 --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus--
1:71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita,
1:72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,
1:73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,
1:74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,
1:75 dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
1:76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,
1:77 untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka,
1:78 oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi,
1:79 untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa yang kental dengan peninggalan tradisi akan menjadi konservatif. Hidupnya terkungkung pada masa lampau.
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa yang mau reformatif harus berani meninggalkan tradisi. Orang harus hidup dengan orientasi masa depan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, masa lampau masa kini dan masa depan adalah kesatuan hidup yang tak terpisahkan sehingga yang pada masa kini mampu membuat atau paling tidak terbuka pada tindakan yang sungguh reformatif demi baiknya masa depan adalah orang yang sungguh punya landasan penghayatan akan nilai-nilai luhur warisan masa lampau. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati akan sadar bahwa masa kini yang sungguh signifikan dan relevan adalah yang diwarnai nilai-nilai peninggalan tradisi sebagai pijakan merintis masa depan.
Ah, yang jaman dulu hanya membuat orang jadi kolot.

0 comments:

Post a Comment