Sabtu Pagi, 24 Desember 2016
Lukas 1:67-79
1:68 "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia
melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,
1:69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi
kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,
1:70 --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak
purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus--
1:71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan
dari tangan semua orang yang membenci kita,
1:72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang
kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,
1:73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham,
bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,
1:74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat
beribadah kepada-Nya tanpa takut,
1:75 dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya
seumur hidup kita.
1:76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah
Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk
mempersiapkan jalan bagi-Nya,
1:77 untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan
keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka,
1:78 oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita,
dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi,
1:79 untuk
menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk
mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa yang kental dengan peninggalan tradisi akan menjadi konservatif. Hidupnya terkungkung pada masa lampau.
- Tampaknya, ada gambaran bahwa yang mau reformatif harus berani meninggalkan tradisi. Orang harus hidup dengan orientasi masa depan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, masa lampau masa kini dan masa depan adalah kesatuan hidup yang tak terpisahkan sehingga yang pada masa kini mampu membuat atau paling tidak terbuka pada tindakan yang sungguh reformatif demi baiknya masa depan adalah orang yang sungguh punya landasan penghayatan akan nilai-nilai luhur warisan masa lampau. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati akan sadar bahwa masa kini yang sungguh signifikan dan relevan adalah yang diwarnai nilai-nilai peninggalan tradisi sebagai pijakan merintis masa depan.
Ah, yang jaman dulu hanya
membuat orang jadi kolot.
0 comments:
Post a Comment