Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, December 17, 2016

Lamunan Pekan IV Adven

Minggu, 18 Desember 2016

Matius 1:18-24

1:18. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.
1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, orang yang disebut beriman menyadari penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Di dalam kegiatan ritual orang biasa dengan kata-kata “Tuhan sertamu” atau “Tuhan bersamu”.
  • Tampaknya, keyakinan akan penyertaan Tuhan juga memberikan gambaran bahwa ada campur tangan ilahi dalam segala perilaku baik seseorang. Semua ini membuat orang meyakini hadirat Tuhan dalam segala penghayatan hidup.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sebaik apapun aktivitas seseorang dengan segala kehendak hatinya yang mulia, sejatinya orang adalah pelaku kehendak Tuhan dan melakukan partisipasi atas karya-Nya sehingga dalam kehidupan mulia sehari-hari bukan Tuhan yang campur tangan tetapi manusialah yang diikutkan campur tangan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar akan penghargaan Tuhan atas manusia sehingga boleh ikut terlibat dalam karya-Nya.
Ah, bagaimanapun di dunia ini manusialah penentunya.

0 comments:

Post a Comment