Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, December 4, 2016

Sabda Hidup


Senin, 5 Desember 2016
Hari Biasa Pekan I Adven
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Yes. 35:1-10; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Luk. 5:17-26.

Lukas 5:17-26:
17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. 18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. 19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. 20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." 21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? 23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? 24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. 26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."

Renungan:
Kesembuhan adalah peristiwa yang dinantikan oleh orang sakit. Mereka akan berusaha sedemikian rupa agar segera sembuh dari sakitnya. Dokter dan juga orang pintar dikejar. Harta dan waktu pun dikorbankan. Kesembuhan dicari. Sering pencarian itu melibatkan banyak orang di sekitarnya seperti keluarga dan tetangga-tetangganya.
Nama Yesus terdengar di telinga banyak orang. Mereka mendengar bahwa Ia bisa menyembuhkan orang sakit. Berita itu menggerakkan orang-orang di sekitar si lumpuh. Mereka berusaha sedemikian rupa mempertemukan si Lumpuh dengan Yesus. Saat bertemu si Lumpuh pun mendapatkan berkat. Ia sembuh.
Kita pun mungkin mengalami sakit baik fisik atau pun psikis. Kala sakit fisik kita akan segera berusaha memperbaikinya. Namun kala psikis tanpa kita sadari kita menambah sakitnya. Misalnya lagi marah dengan seseorang maka yang terjadi bukan mencari cara berhenti marah tapi malah menambah marah dengan hal-hal yang tak kita setujui darinya. Marilah kita sadari sakit kita masing-masing dan berusaha menyembuhkan dan mencari kesembuhannya.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Lihatlah sakit yang sedang menimpamu. Carilah cara untuk menyembuhkannya.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu berusaha menyembuhkan sakitmu.

Doa:
Tuhan aku percaya Engkau akan menjagaiku. Bebaskanlah aku dari rasa sakitku. Bantulah semua orang yang sedang mencari kesembuhan. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengobati sakitku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment