Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, December 8, 2016

Sabda Hidup


Sabtu, 10 Desember 2016
Hari Biasa Pekan II Adven
warna liturgi Ungu 
Bacaan
Sir. 48:1-4,9-11; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; Mat. 17:10-13. BcO Rut. 3:1-18

Matius 17:10-13:
10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" 11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu 12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka." 13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.

Renungan:
Yohanes menjadi tanda akan hadirnya Tuhan Yesus. Ia menjadi tanda bahwa kehadirannya melambangkan dekatnya waktu Mesias akan datang. Namun orang-orang pun tidak sadar bahwa ia telah datang. Mereka tidak begitu yakin bahwa Yohanes sang penanda itu telah datang. Ketika Yesus menyampaikan tanda-tandanya mereka baru tahu bahwa Yohaneslah sang penanda itu.
Ada banyak yang kita harapkan dalam hidup ini. Kadang kita pun tidak gampang menangkap kehadiran harapan tersebut. Walau sudah hadir, kita tetap masih berharap ia akan datang. Bahkan banyak yang sampai kepada kematiannya ia merasa harapannya belum terpenuhi.
Mari kita coba sebentar berhenti. Melihat apa yang telah kita capai dan menilai sejauh mana harapan itu telah kita raih. Kita pun perlu rendah hati menerima apa yang telah kita raih. Kita pun berani membatasi perkembangan harapan kita. Kita sadar harapan itu bertumbuh dan pencapaian harapan pasti sudah didapat.

Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Lihatlah kembali harapanmu. Nilailah sejauh mana telah kaucapai.

Refleksi:
Bagaimana mensyukuri pencapaian-pencapaian harapan?

Doa:
Allah Bapa pelindungku. Terima kasih Engkau telah memenuhi harapan-harapanku. Semoga mampu mensyukuri semua yang telah kuperoleh. Amin.

Perutusan:
Aku bersyukur atas rahmat-rahmat yang telah kuperoleh dalam perjalanan harapan hidupku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment