Sabtu, 10 Desember 2016
Hari Biasa Pekan
II Adven
warna liturgi
Ungu
Bacaan
Sir. 48:1-4,9-11;
Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; Mat. 17:10-13. BcO Rut. 3:1-18
Matius
17:10-13:
10 Lalu
murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli
Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?" 11 Jawab Yesus:
"Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu 12 dan Aku berkata
kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan
memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan
menderita oleh mereka." 13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus
bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Renungan:
Yohanes menjadi
tanda akan hadirnya Tuhan Yesus. Ia menjadi tanda bahwa kehadirannya
melambangkan dekatnya waktu Mesias akan datang. Namun orang-orang pun tidak
sadar bahwa ia telah datang. Mereka tidak begitu yakin bahwa Yohanes sang
penanda itu telah datang. Ketika Yesus menyampaikan tanda-tandanya mereka baru
tahu bahwa Yohaneslah sang penanda itu.
Ada banyak yang
kita harapkan dalam hidup ini. Kadang kita pun tidak gampang menangkap
kehadiran harapan tersebut. Walau sudah hadir, kita tetap masih berharap ia
akan datang. Bahkan banyak yang sampai kepada kematiannya ia merasa harapannya
belum terpenuhi.
Mari kita coba
sebentar berhenti. Melihat apa yang telah kita capai dan menilai sejauh mana
harapan itu telah kita raih. Kita pun perlu rendah hati menerima apa yang telah
kita raih. Kita pun berani membatasi perkembangan harapan kita. Kita sadar
harapan itu bertumbuh dan pencapaian harapan pasti sudah didapat.
Kontemplasi:
Duduklah dengan
tenang. Lihatlah kembali harapanmu. Nilailah sejauh mana telah kaucapai.
Refleksi:
Bagaimana
mensyukuri pencapaian-pencapaian harapan?
Doa:
Allah Bapa
pelindungku. Terima kasih Engkau telah memenuhi harapan-harapanku. Semoga mampu
mensyukuri semua yang telah kuperoleh. Amin.
Perutusan:
Aku bersyukur
atas rahmat-rahmat yang telah kuperoleh dalam perjalanan harapan hidupku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment