Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 29, 2016

Lamunan Pekan Biasa IX

Senin, 30 Mei 2016

Markus 12:1-12

12:1. Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.
12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa.
12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan.
12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh.
12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.
12:7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.
12:8 Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu.
12:9 Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.
12:10 Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru:
12:11 hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita."
12:12 Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada anggapan bahwa yang namanya kekuasaan memang membuat orang dapat mudah memerintah banyak orang. Makin besar kekuasaan dimiliki oleh seseorang, makin besarlah kewibawaan orang di hadapan banyak orang lain.
  • Tampaknya, ada anggapan bahwa dengan memiliki harta banyak orang juga mudah meraih kekuasaan. Orang dapat merasa hebat dan dipandang hebat oleh banyak orang karena kaya dan berkedudukan tinggi.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata sebesar apapun kekayaan dan kekuasaan seseorang, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, hal itu tidak akan menjamin kehebatan karena kehebatan sejati datang dari penghayatan hidup yang terpercaya dalam menjalani segala tanggungan dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang selalu akan memupuk diri menjadi orang yang dapat dipercaya oleh orang lain.
Ah, kekuasaan itu adalah kunci kemudahan meraih kesejahteraan.

0 comments:

Post a Comment