Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 24, 2016

Pembagian Sarung


Ketika makan malam Selasa 17 Mei 2016 Rm. Yadi berkata kepada Rm. Bambang "Wau pas kula ajeng adus enten wong-wong dha omong bengok-bengok. Kula medal, jebul onten tamu-tamu. Kula mikir tamune Rm. Tri" (Ketika saya akan mandi, tadi ada beberapa orang berbicara keras-keras. Saya keluar dan ternyata ada tamu-tamu. Saya berpikir itu adalah tamu Rm. Tri Hartono). "Mau ana tamu, ta?" (Tadi dapat tamu, ya?) tanya Rm. Bambang kepada Rm. Tri Hartono yang menjawab dengan suara lemahnya "Seka Semarang" (Dari Semarang). "Wong-wong Theresiana?" (Dari Theresiana?). "Dudu. Dosen-dosen" (Bukan, tetapi dosen-dosen). Omongan Rm. Tari dan Rm. Bambang itu disela oleh Rm. Yadi "Wau criyos yen guru" (Tadi bilangnya guru) yang membuat Rm. Bambang tertawa. Rm. Harto Widodo menambah informasi "Kalih Rama Yuyun" (Bersama Rm. Yuyun). Rm. Bambang berkomentar "Lho, Rama Yuyun rak makarya teng Paroki Sambiroto, ta?" (Bukankah Rm. Yuyun berkarya di Paroki Sambiroto?). Rm. Tri Hartono memberikan alasan "Dheweke Komdik Semarang" (Dia adalah Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Semarang).

Tadinya Rm. Bambang, yang pada waktu itu sedang pergi mendampingi salah satu kelompok lansia Paroki Pringgolayan, mengira bahwa tamu-tamu itu datang untuk Rm. Tri Hartono yang mengatakan jumlahnya 11 orang. Ternyata dari pembicaraan malam itu Rm. Bambang mendapat ceritera mereka datang untuk mengunjungi rama-rama Domus Pacis. "Dhek kula medal sadaya pun lenggah teng ruang tamu. Kula nggih terus omong 'Domus Pacis itu' ....."(Ketika saya keluar dari kamar, mereka sudah duduk di ruang tamu. Saya ya terus berbicara "Domus Pacis itu ....."). Karena kebetulan di meja ada dos berisi kue yang berjumlah banyak Rm. Bambang berkata "Nek ngeten niki roti oleh-olehe" (Kalau begitu iki roti oleh-oleh mereka). "Mboten namung niku. Nika ugi" (Tidak hanya itu. Yang itu juga) Mas Abas karyawan yang sedang menyuapi Rm. Harto ikut berbicara dan kemudian menunjuk dos-dos di sebuah meja. "Nek ngono ditiliki, sing bahaya mampu lebokke lemari es" (Kalau begitu diperiksa. Yang bahaya basi dimasukkan di almari es). Mas Abas kemudian memeriksa. Dan salah satu dos ternyata berisi kain sarung. "Ana pira?" (Ada berapa jumlahnya?) tanya Rm. Bambang yang dijawab oleh Mas Abas "Wonten pitu" (Ada 7 buah). Rm. Bambang kemudian meminta Mas Abas untuk membagikan ke rama-rama yang memang berjumlah 7 orang termasuk Rm. Agoeng dan Rm. Jaka yang sedang pergi. Rm. Yadi memegang sarung yang terlipat rapih dalam plastik dan berkata "Wah, sarung apik iki" (Ini adalah sarung bagus).

0 comments:

Post a Comment