Sabtu, 14 Mei 2016
Pesta St. Matias
warna liturgi
Merah
Bacaan
Kis.
1:15-17,20-26; Mzm. 113:1-2,3-4,5-6,7-8; Yoh. 15:9-17. BcO Kis. 5:12-32 atau
1Kor. 1:17-2:5 atau 1Kor. 4:1-16
Yohanes
15:9-17:
9 "Seperti
Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah
di dalam kasih-Ku itu. 10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal
di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam
kasih-Nya. 11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam
kamu dan sukacitamu menjadi penuh. 12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu
saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13 Tidak ada kasih yang
lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya. 14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang
Kuperintahkan kepadamu. 15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba
tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat,
karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar
dari Bapa-Ku. 16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan
buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu. 17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan
yang lain."
Renungan:
Saya sering kagum
melihat hasil karya orang-orang muda. Mereka mampu menciptakan sesuatu di
ambang batas kemampuanku untuk menduga. Seringkali hasil karya mereka bisa dinikmati
banyak orang di dunia ini. Tidak sedikit dari mereka yang mampu menggebrak
kehidupan lingkungan sekitar mereka. Saat mereka menemukan dunia dan
mendapatkan ruang untuk bergerak maka aneka macam kreasi bisa mereka hasilkan.
Tuhan mengatakan
pada kita, "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan
buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu" (Yoh 15:16). Tuhan memilih kita dan kala Ia
memilih kita, maka kita pun akan pergi dan berbuah.
Rasanya bukan
hanya orang muda yang bisa berkreasi. Banyak orang tua pun bisa menciptakan
sesuatu di masa tuanya. Pada dasarnya kita semua ini adalah pilihan Tuhan. Kala
kita sadar sebagai pilihan Tuhan kita akan percaya diri untuk melakukan sesuatu
dalam hidup kita.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Bayangkan Tuhan ada di hadapanmu. Ia mengatakan, "Aku memilih
kamu, berbuahlah!"
Refleksi:
Bagaimana
menyadari diri sebagai yang terpilih dan bagaimana agar berbuah?
Doa:
Tuhan semoga aku
selalu menyadari bahwa Engkau telah memilih aku. Amin.
Perutusan:
Aku percaya bahwa
aku adalah pilihan Tuhan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment