Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 1, 2016

Sabda Hidup


Selasa, 03 Mei 2016
Pesta St. Filipus dan Yakobus
warna liturgi merah 
Bacaan
1Kor. 15:1-8; Mzm. 19:2-3,4-5; Yoh. 14:6-14. BcO Why. 18:21 – 19:10

Yohanes 14:6-14:
6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. 7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." 8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." 9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. 12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; 13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

Renungan:
Seringkali tidak mudah mengenali sesuatu dari orang. Kadang-kadang pandangan kita tertutup oleh gambaran tertentu sehingga tidak mudah tahu bahwa yang di depan kita adalah yang kita gambarkan. Biasanya setelah orang itu pergi baru kita menyadari bahwa yang baru saja kita temui adalah orang yang kita harapkan.
Filipus mengatakan, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami" (Yoh 14:8). Ia tidak melihat bahwa Yesus yang di hadapannya adalah gambaran Bapa yang dia harapkan.
Rasanya agar kita tidak kecewa layak kalau kita membuka mata hati terhadap mereka yang kita temui. Dengan hati yang terbuka kita akan mampu melihat dengan baik siapa yang kita temui. Kalau dia adalah pribadi yang kita harapkan kita bisa bersukacita bersama dengan dia kala bertemu.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan kisah dalam Injil Yoh. 14:6-14. Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi:
Bagaimana mengenali orang yang kita temui?

Doa:
Bapa, Engkau hadir dalam diri PuteraMu. Semoga aku makin mengenaliMu dengan mengenali PuteraMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan membuka hatiku untuk menangkap siapa yang aku temui. -nasp-

0 comments:

Post a Comment