Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 8, 2016

Sabda Hidup



Senin, 09 Mei 2016
Hari Biasa Pekan VII Paskah
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 19:1-8; Mzm. 68:2-3,4-5ac,6-7ab; Yoh. 16:29-33. BcO Kis. 25:1-27

Yohanes 16:29-33:  
29 Kata murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan. 30 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah." 31 Jawab Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang? 32 Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. 33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Renungan:
Dalam beberapa kesempatan dipaparkan anak yang menjadi peringkat pertama hasil ujian nasional. Ternyata mereka berasal dari keluarga sederhana, bahkan berkekurangan. Si anak pun belajar di sela-sela aktivitasnya membantu orang tua, di tempat yang tanpa fasilitas yang memadai. Sungguh terkesan bahwa ia bukan hanya berhasil dalam studi tapi juga hidup.
Dukacita yang harus dilalui tidak meminggirkan semangat anak-anak itu untuk meraih yang terbaik. Bahkan kondisi minimnya malah membakar semangatnya untuk menunjukkan kapasitasnya.
Rasanya kita pun tidak menyerah dan selalu mengeluh dengan keterbatasan kita. Hidup kita bukan hanya keterbatasan itu saja. Kita mempunyai kekuatan dan rahmat yang cukup bahkan berlimpah untuk menjalani hidup ini. Mari terus berjuang dengan dasar keyakinan atas rahmat yang kita miliki. Tuhan bersabda, "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yoh 16:33).

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Temukan rahmat kekuatan yang dianugerahkan padamu.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu mengubah keluhan menjadi semangat.

Doa:
Bapa, syukur atas rahmatMu dalam hidupku. Dengan rahmatMu itu aku bisa hidup dengan lebih baik. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengubah keluhan menjadi syukur dan semangat berjuang. -nasp-

0 comments:

Post a Comment