diambil dari http://www.eriktapan.com/2012/01
Konstipasi atau sembelit atau lebih dikenal dengan susah buang air besar (bab) adalah suatu keadaan yang tidak bisa dianggap remeh, apalagi jika hal itu terjadi pada warga senior (berusia lebih dari 60 tahun). Karena frekuensi bab pada setiap orang bervariasi dan individual, maka yang bisa dikategori sebagai sembelit berbeda-beda setiap orang. Pada mereka yang terbiasa bab sekali sehari, tentu jika sudah lebih dari dua hari tidak bab akan merasa tidak nyaman dengan gejala yang akan dijelaskan di bawah. Masalah bertambah runyam jika yang mengalami hal tersebut adalah mereka yang sudah berusia lebih dari 60 tahun. Saat di mana, kondisi fisik tidak sebugar dahulu dan (pada umumnya) telah akrab bersahabat dengan berbagai penyakit degeneratif.
Sembelit
Obat yang dihubungkan dg Sembelit |
Pada keadaan yang ringan, sembelit bisa terjadi karena perubahan pola makan atau pun kurang konsumsi serat yang bisa dialami saat bepergian keluar daerah tempat kita tinggal. Namun hal lain yang bisa menyebabkan sembelit pada orang tua adalah:
- Sering mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung aluminium (obat maag) atau kalsium, obat anti depresi, penggunaan obat pencahar berlebihan
- Karena beberapa penyakit seperti: kencing manis / diabetes melitus, multiple sklerosis, hipotiroid, dll.
- Kondisi seperti: menahan bab, makanan kurang serat, asupan cairan yang kurang (minimal 1,5 L per hari)
- Syndrome usus iritabel
- Radang usus
- Wasir / hemoroid
- Luka pada dubur.
- Penggunaan narkoba
- Tanda awal kanker usus
- Efek samping dari terapi radiasi / operasi pada daerah rektum-anus
Cara mengatasinya
Bagi mereka yang sudah sering mengalami sembelit, tentu sudah familiar dengan obat pencahar. Akibatnya begitu sembelit datang, langsung menggunakan obat tersebut. Padahal penggunaan obat pencahar secara berlebihan, bisa menyebabkan sembelitnya tambah parah.
Adalah sangat bijaksana untuk mencegah terjadinya sembelit. Berikut ada beberapa tips yang bisa bermanfaat untuk menghalau sembelit pada orang tua kita.
- Minum air putih minimal 1,5 liter per hari
Yang perlu diketahui terlebih dahulu, apakah pasien ada pembatasan cairan, yang umum terjadi pada mereka yang mengalami gangguan kesehatan ginjal dan jantung. Jika sudah dipastikan tidak ada, tentu anjuran ini layak untuk diikuti. - Rajin meng-konsumsi makanan tinggi serat (buah & sayur)
Sayur dan buah bermanfaat untuk melembutkan kotoran dan menjaga agar konsistensinya tetap kenyal. Untuk mereka yang bermasalah / memiliki faktor penyulit lainnya (misalnya gangguan ginjal), perlu dipertimbangkan penggunaan suplemen kaya serat. Begitu pula dengan mereka yang akan akan traveling / bepergian dimana kita belum mengetahui suasana di daerah baru tersebut adalah sangat bijaksana membawa suplemen yang mengandung serat tinggi. - Aktifitas ringan / olahraga teratur
Pada orang tua, sangat dianjurkan untuk rutin melakukan aktifitas ringan seperti jalan pagi/sore. Memang hal ini agak sukar dilaksanakan jika kondisi kesehatan pasien sudah tidak mungkin melakukannya, seperti nyeri pada persedian, dll. Sangatlah penting untuk menanggulangi dahulu penyebab imobilitas tersebut (sebagai contoh: nyeri sendiri ditangani, dll.). Berkonsultasilah dengan dokter mengenai hal ini sehingga bisa dicari jalan keluarnya. - Istirahat yang cukup, 6 jam per hari
Jika memang ada kesulitan untuk tidur pada malam hari, maka hindari tidur siang hari, agar malam hari bisa lelap. - Melatih kebiasaan bab secara teratur
Bab yang ideal adalah satu kali sehari di pagi hari. Guna mencapai hal tersebut, bisa dilakukan dengan meminum segelas air putih pada pagi hari setelah bangun tidur atau makan buah yang kaya serat sebagai sarapan.
Bagi yang sering mengalami susah buang air besar, berikut ada beberapa larangan (don't) yang perlu diperhatikan, seperti:
- hindari makanan yang mengandung kadar lemak dan gula yang tinggi
- jangan sering menahan bab
- jangan makan dalam porsi yang banyak sekaligus
- usahakan untuk tidak sering minum minuman yang mengandung kafein dan soft drink
Tanda dan gejala
Bentuk2 feses |
- Perut terasa begah, penuh dan bahkan terasa kaku.
- Tubuh tidak fit, tidak nyaman, lesu, cepat lelah, dan terasa berat sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan kadang-kadang sering mengantuk.
- Sering berdebar-debar sehingga cepat emosi yang mengakibatkan stres sehingga rentan sakit kepala atau bahkan demam.
- Aktivitas sehari-hari terganggu karena menjadi kurang percaya diri, tidak bersemangat, dan tubuh terasa terbebani yang mengakibatkan kualitas dan produktivitas kerja menurun.
- Tinja atau feses lebih keras, lebih panas, dan berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan lebih sedikit daripada biasanya.
- Pada saat buang air besar feses atau tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, tubuh berkeringat dingin, dan kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan dan membuang tinja (bahkan sampai mengalami ambeien).
- Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
- Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja atau feses yang kering dan keras atau karena mengalami ambeien atau wasir sehingga pada saat duduk terasa tidak nyaman.
- Lebih sering buang angin yang berbau lebih busuk daripada biasanya.
- Menurunnya frekwensi buang air besar, dan meningkatnya waktu buang air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih).
- Perut terlihat seperti sedang hamil dan terasa sangat mulas.
- Tinja sangat keras dan berbentuk bulat-bulat kecil.
- Frekwensi buang air besar dapat mencapai berminggu-minggu.
- Tubuh sering terasa panas, lemas dan berat.
- Sering kurang percaya diri dan kadang-kadang ingin menyendiri.
- Tetap merasa lapar tapi ketika makan akan lebih cepat kenyang
- Mengalami mual bahkan muntah.
Salam Awet Muda,
Erik Tapan, dr
Anti Aging Consultant
0 comments:
Post a Comment