Kamis, 19 Mei 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Yak. 5:1-6; Mzm.
49:14-15ab,15cd-16,17-18,19-20; Mrk. 9:41-50. BcO 2Kor. 4:5-18
Markus
9:41-50:
41 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena
kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." 42 "Barangsiapa
menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik
baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke
dalam laut. 43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih
baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh
kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; 44 (di
tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) 45 Dan jika
kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam
hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam
neraka; 46 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan
padam.) 47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik
engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan
bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, 48 di mana ulat-ulat bangkai tidak
mati dan api tidak padam. 49 Karena setiap orang akan digarami dengan api. 50 Garam
memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu
mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu
hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Renungan:
Aku terkesan
dengan ayat ini, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi
kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak
akan kehilangan upahnya" Mrk 9:41. Dari ayat ini aku terbayang seorang ibu
yang menolongku kala aku sungguh membutuhkan.
Kala itu aku lagi
mau naik kereta. Namun aku tidak punya uang. Mau ngambil uang, tidak ada atm di
tempat itu. Ibu tahu kebingunganku. Ia pun memberikan beberapa uang recehan
yang cukup untuk kugunakan menaiki kereta tersebut. Semoga namanya tercatat di
hati Tuhan.
Kadang kita
mengalami kesendirian di suatu tempat. Kehadiran sesama sungguh akan menjadi
penghiburan. Kadang kita pun menemui mereka yang lagi kesulitan. Bantuan yang
kita berikan akan meringankan beban mereka.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
melihat orang yang lagi kesulitan, kehausan atau kelaparan. Hadirlah dan
bantulah dia.
Refleksi:
Tulislah
pengalamanmu menolong dan ditolong orang lain.
Doa:
Tuhan berkatilah
mereka yang telah menolong diriku. Anugerahilah mereka dengan kesejahteraan
hidup. Amin.
Perutusan:
Aku akan
mendoakan mereka yang telah menolongku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment