Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 24, 2016

Sabda Hidup


Rabu, 25 Mei 2016
Beda Venerabilis, Gregorius VII, Maria Magdalena de pazzi
warna liturgi Hijau 
Bacaan
1Ptr. 1:18-25; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Mrk. 10:32-45. BcO 2Kor. 10:1-11:6

Markus 10:32-45:  
32 Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, 33 kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, 34 dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit." 35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" 36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" 37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." 38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" 39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. 40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." 41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. 42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Renungan:
Ketika akan melakukan sesuatu yang baru bisa tergambar dalam diri kita kemungkinan resiko yang akan kita hadapi. Kemungkinan tersebut mempengaruhi keputusan kita untuk terus menjalankan atau tidak.
Tuhan tahu resiko yang akan dialami kala melanjutkan karyaNya. "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit" (Mrk 10:33-34). Resiko itu diterima dan Dia tetap menjalankan perutusanNya.
Ya kita pun akan selalu menghadapi resiko yang bisa menghadang jalan kita. Kita bisa berhenti dan tidak melanjutkan perjalanan kita, bahkan berbalik langkah. Namun kita bisa terus melaju dengan segala bekal yang kita miliki. Namun yang pantas kita ingat adalah bahwa tidak ada hidup yang tanpa tantangan dan Tuhan telah menganugerahi kemampuan yang cukup untuk mengatasi persoalan kita.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan tantangan yang mesti kaualami dan bekalmu untuk menyusurinya.

Refleksi:
Bagaimana ketangguhanmu dalam menghadapi resiko?

Doa:
Tuhan aku percaya Engkau telah menyediakan bekal yang cukup bagi pejiarahan hidupku. Aku akan melangkah bersamaMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan melanjutkan langkahku walau ada tantangan yang menghadang. -nasp-

0 comments:

Post a Comment