Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, May 25, 2016

Sabda Hidup


Kamis, 26 Mei 2016
Peringatan Wajib St. Filipus Neri
warna liturgi Putih 
Bacaan
1Ptr. 2:2-5,9-12; Mzm. 100:2,3,4,5; Mrk. 10:46-52. BcO 2Kor. 11:7-29

Markus 10:46-52:  
46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Renungan:
Suatu kali kami pergi ke tempat yang jauh untuk shooting. Ketika sampai di tempat itu aku merasa agak kecewa karena lokasinya tidak seperti yang aku bayangkan. Namun satu orang teman mengatakan, "Kita harus dapat gambar di sini, karena kita sudah jalan jauh." ia pun turun ke sawah. Di kejauhan dia berteriak bahwa dari tempat dia bisa didapat gambar yang baik. Tanpa banyak pertanyaan kami pun langsung menuju ke tempatnya. Benar, kami mendapat gambar yang istimewa.
Bartimeus yakin bahwa ketika bertemu dengan Yesus ia akan mendapatkan sesuatu yang istimewa. Maka walau banyak orang menghalanginya ia tetap berteriak memanggil Yesus. Dan benar ketika bertemu denganNya ia memperoleh hal istimewa: matanya terbuka, ia tidak buta lagi.
Hal yang istimewa ada di sekitar kita. Ketika kita tidak menyerah untuk mencari kita akan menemukannya. Halangan akan selalu ada. Namun niat kita untuk menemukan yang istimewa akan menjaga langkah kita mengatasi halangan yang ada.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu sedang mengejar sesuatu. Kecewa, lelah dan harapan menghiasi pengejaranmu.

Refleksi:
Apa yang perlu dilakukan agar mendapatkan yang istimewa?

Doa:
Tuhan semoga semangat Bartimeus hidup dalam diriku. Semoga aku tidak lelah untuk selalu percaya bahwa dalam diriMu ada yang istimewa untukku. Amin.

Perutusan:
Aku tak akan lelah mengejar yang istimewa. -nasp-

0 comments:

Post a Comment