Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 10, 2016

Sabda Hidup


Rabu, 11 Mei 2016
Hari Biasa
Pekan VII Paskah
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 20:28-38; Mzm. 68:29-30,33-35a,35b-36c; Yoh. 17:11b-19. BcO Kis. 27:1-20

Yohanes 17:11b-19:  
11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. 12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. 13 Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. 14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. 16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. 18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; 19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.

Renungan:
Suatu kali ada seorang pastor sedang menukarkan uang bantuan ke money changer. Pada saat berada di parkiran seseorang mendatanginya hendak merampok. Menghadapi itu sang pastor tetap tenang dan berpikir cepat. Ia pun malah menawarkan banyak uang yang lain kalau sang perampok mau mengantar ke rumahnya. Sang perampok setuju. Mereka pun berboncengan menuju rumah sang pastor. Kala perjalanan sang perampok pun mulai bertanya-tanya siapa orang ini kok jalan yang dilalui dia kenal. Dia curiga jangan-jangan orang ini yang sering membantu anak buahnya. Sesampai di rumah sang pastor sang perampok langsung berlutut di hadapan pastor dan meminta maaf.
Kiranya doa Tuhan melindungi sang pastor, "Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat" (Yoh 17:15). Tuhan tidak mengambil kita dari dunia. Dia membiarkan kita berada di dalam dunia dan hidup bersama dunia. Namun Ia berdoa agar kita terlindungi dari yang jahat.
Sang pastor itu hidup di dunia dan berada dengan dunia. Ia pun menjaga orang-orang yang dipercayakan kepadanya. Ia hadir dan hidup bersama mereka. Kebersamaan dengan mereka menjadi buah perlindungan Tuhan bagi dirinya.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu berada dalam ancaman dan diselamatkan oleh hidupmu bersama dengan duniamu.

Refleksi:
Bagaimana menghidupi diri kita dengan dunia di sekitar kita?

Doa:
Terima kasih Tuhan atas doa perlindunganMu. Bersama denganMu aku hidup di dunia ini. Dan karena rahmatmu dunia pun menjadi sahabat yang melindungi. Amin.

Perutusan:
Aku percaya ketika persahabatanku dengan dunia baik, ia pun akan menjagaku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment