Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, May 23, 2016

Sabda Hidup


Selasa, 24 Mei 2016
Hari Biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
1Ptr. 1:10-16; Mzm. 98:1,2-3ab,3c-4; Mrk. 10:28-31. BcO 2Kor. 9:1-15

Markus 10:28-31:  
28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" 29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, 30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. 31 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Renungan:
Ada satu keluarga, dalam bahasa sekarang, menjadi pembantu di suatu rumah tangga. Gajinya hanya beberapa ratus ribu rupiah. Namun mereka sangat setia, bahkan sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi. Mereka hidup dengan gembira, tidak pernah mengeluhkan gajinya dan anaknya pun malah bisa kuliah S2.
Tuhan mengatakan, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat" (Mrk 10:29-30). Mereka yang setia kepadaNya akan mendapat rahmat yang berlimpah.
Pengabdian seringkali tidak bisa diukur dengan nalar normal. Banyak orang pun bisa mempertanyakannya bahkan membodoh-bodohkannya. Namun mereka yang mengabdi mempunyai nilai yang tidak dimengerti oleh orang lain. Ia merasa hidup dan dinamis dengan pengabdian yang dia pilih.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan kisah dalam Injil Mrk. 10:28-31.

Refleksi:
Bagaimana menghayati pengabdian dalam dirimu?

Doa:
Bapa, aku percaya Engkau bekerja pada mereka yang mengabdi kepadaMu. Limpahilah mereka dengan berkat dan rejekiMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan menegaskan ruang pengabdianku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment