Selasa, 31 Mei 2016
Pesta SP Maria
Mengunjungi Elisabet
warna liturgi
Putih
Bacaan
Zef. 3:14-18a
atau Rm. 12:9-16b; MT Yes. 12:2-3,4-bcd,5-6; Luk. 1:39-56. BcO Kid. 2:8-14;
8:6-7
Lukas
1:39-56:
39 Beberapa waktu
kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah
kota di Yehuda. 40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada
Elisabet. 41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang
di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, 42 lalu berseru
dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan
diberkatilah buah rahimmu. 43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi
aku? 44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang
di dalam rahimku melonjak kegirangan. 45 Dan berbahagialah ia, yang telah
percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." 46
Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, 47 dan hatiku bergembira karena
Allah, Juruselamatku, 48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku
berbahagia, 49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar
kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. 50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang
yang takut akan Dia. 51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya
dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 52 Ia menurunkan orang-orang
yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 53 Ia
melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang
kaya pergi dengan tangan hampa; 54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat
rahmat-Nya, 55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada
Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 56 Dan Maria tinggal
kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke
rumahnya.
Renungan:
Membaca bacaan
hari ini terbayang dalam diriku suasana hati ibu Maria. Saya membayangkan dia
lagi mencari pribadi yang bisa menguatkan hatinya. Pengalaman mengandung Yesus
bukanlah pengalaman yang mudah baginya. Mungkin saat itu ada yang mengolok-olok
bahkan mencela dia. Ia pun datang kepada ibu Elisabet dan mendapatkan
penghiburan dalam perjumpaan tersebut.
Mungkin kita pun
pernah mengalami situasi bingung dan tidak nyaman dalam hidup kita. Kita merasa
bahwa orang-orang di sekitar kita mengolok-olok keberadaan kita. Bahkan tawa
mereka pun terasa menyayat hati kita. Kita merasa semua orang memberi perhatian
negatif.
Pada situasi
seperti itu kita bisa belajar pada Maria. Kita temukan orang yang bisa
meyakinkan dan menguatkan diri kita untuk melangkahkan hidup. Kita percaya
pasti ada orang yang bisa kita datangi dan mengangkat kita kembali.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Bayangkan suasana hati ibu Maria sebelum dan sesudah bertemu ibu
Elisabet. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Pada siapa anda
datang ketika merasa seluruh dunia mengolok-olokmu?
Doa:
Tuhan bantulah
aku menemukan pribadi yang bisa mengangkat harkat dan martabatku. Jangan
biarkan aku berada dalam keterpurukan. Amin.
Perutusan:
Aku akan mencari
dan membangun persahabatan yang menguatkan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment