Tiba-tiba pada Kamis 30 Juni 2016 pada jam 11.00 lebih Rm. Hantoro nongol di kamar Rm. Bambang. Rm. Bambang yang spontan berseru "E, piye kabare?" (Apa kabar?) mendapat jawaban "Kae aku ngeterake keluarga pengin ngunjungi kene" (Aku nengantar keluarga yang ingin mengunjungi rama-rama Domus Pacis). Rm. Bambang keluar dari kamar dan melihat beberapa orang berada di teras dalam Domus. Mereka langsung menghampiri Rm. Bambang untuk menyalami. Mereka terdiri dari suami isteri yang sudah tua dan keluarga muda serta ada yang masih kanak-kanak. "Menika setunggal brayat, rama" (Ini kami satu keluarga, rama). "Nyuwun pangapunten, bapak asmanipun sinten?" (Maaf, siapa nama bapak?) tanya Rm. Bambang yang mendapat jawab "Kula Rihadi, rama. Menika semah kula. Sanesipun anak, mantu lan putu" (Saya, Rihadi, rama. Yang lain adalah, anak, menantu dan cucu). Ternyata mereka berasal dari Stasi Sampangan, Paroki Katedral Semarang. Tetapi anaknya yang sudah berkeluarga tinggal di Paroki Banyumanik. Mereka datang bersembilan. Ketika beberapa omong-omong dengan Rm. Bambang, beberapa yang lain ada yang masuk kamar Rm. Tri Wahyono dan Rm. Tri Hartono. Rm. Yadi, Rm. Agoeng dan Rm. Harto ikut bergabung dengan yang omong-omong di teras. Bahkan Rm.Gustavo, tamu imam kebangsaan Argentina yang jadi misionaris di Kamboja, juga bergabung.
Keluarga besar Pak Rihadi berkunjung karena mendengar himbauan dari Rm. Hantoro. Rm. Hantoro kerap meminta umat yang belum mengenal Domus Pacis untuk mengunjungi para rama tua penghuninya. Beliau memang pernah tinggal di Domus Pacis selama 14 bulan. Pada waktu itu Rm. Hantoro harus mengalami proses penyembuhan dari kakinya yang retak karena kecelakaan ketika mengendarai mobil. Rm. Hantoro datang di Domus pada Januari 2015 dan kemudian pindah ke Katedral Semarang pada Februari 2016 untuk menjalani tugas sebagai Pastor Pembantu. Rm. Hantoro memang sudah masuk usia kepala 7. Tetapi masih segar untuk pelayanan misa. Banyak umat amat mencintainya. Hal ini tampak dari banyaknya frekuensi kunjungan ketika masih berada di Domus Pacis sekalipun sudah meninggalkan tugasnya. Yang mengunjungi tidak hanya dari Paroki Kebon Dalem tempat tugas terakhir ketika berada di Domus Pacis. Umat dari paroki-paroki yang pernah dilayani (seperti Ungaran, Ignatius Magelang, Fatima Magelang) juga datang berkunjung. Beliau amat enak dalam hidup bersama dengan rama-rama Domus. Kedekatan hati dengan Domus Pacis membuat beberapa umat sebagai keluarga dan kelompok datang mengunjungi Komunitas Rama-rama Domus Pacis.
0 comments:
Post a Comment