Apabila mendengar kata "LANSIA", yang terbayang di benak kita mungkin orang tua yang sudah tidak produktif serta tidak mampu berdaya guna bagi masyarakat. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku bagi para lansia di Jepang karena begitu banyak lansia yang tetap bersemangat dan melakukan hal-hal yang bermanfaat di usia senja mereka.
Berdasarkan klasifikasi populasi penduduk Jepang menurut golongan usia, yang termasuk lansia atau "koureisha" adalah orang yang berusia di atas 65 tahun. Dari tahun ke tahun populasi penduduk lansia di Jepang terus mengalami peningkatan. Fenomena ini dikenal dengan istilah "koureika shakai", yaitu kondisi suatu masyarakat yang mengalami peningkatan persentase penduduk lansia. Kondisi penduduk seperti ini tentu dapat menimbulkan berbagai macam masalah. Akan tetapi, para lansia di Jepang sepertinya tidak ingin menjadi beban bagi siapapun. Di usia senjanya banyak di antara mereka yang tetap berupaya menjadi orang yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat.
Semangat para lansia di Jepang untuk senantiasa melakukan hal-hal yang positif sungguh sangat menginspirasi. Salah satu hal yang begitu berkesan dan membuat saya kagum adalah begitu banyak lansia di Jepang yang mengisi hari mereka dengan menjadi sukarelawan. Hal ini saya mulai sadari ketika bertemu dengan salah seorang sukarelawan yang bersedia menjadi partner untuk berlatih percakapan bahasa Jepang bagi para calon tenaga perawat serta care giver asal Indonesia yang sedang belajar bahasa Jepang di Japan Foundation Japanese-Language Institute, Kansai. Selain itu, ketika saya mengunjungi Edo-Tokyo Museum, guide yang memandu kami mengelilingi museum juga merupakan seorang lansia yang menjadi sukarelawan. Hal ini sungguh sangat menginspirasi bahwa kita harus senantiasa berupaya menjadi berguna dan bermanfaat sampai kapanpun.
Pelajaran lain yang bisa saya petik dari para lansia di Jepang adalah semangat belajar mereka yang tetap tinggi walaupun usia mereka sudah tidak muda lagi. Saya sangat kagum melihat di usia senja mereka masih bersemangat untuk mengikuti berbagai kursus, seperti merangkai bunga, bahkan kursus gamelan. Hal ini tentu patut kita contoh bahwa belajar harus kita lakukan sepanjang hayat. Melihat para lansia di Jepang saya pun meyakini bahwa usia senja bukan halangan untuk tetap "BERSINAR".
Oleh:
Ni Luh Putu Ari Sulatri
0 comments:
Post a Comment