Senin, 25 Juli 2016
Pesta St. Yakobus Rasul
warna liturgi Merah
Bacaan
2Kor. 4:7-15; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Mat. 20:20-28. BcO Ayb. 23:1-24:12
Matius 20:20-28:
20
Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada
Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. 21
Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya
kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang
di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." 22 Tetapi
Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta.
Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka
kepada-Nya: "Kami dapat." 23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku
memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di
sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan
kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." 24
Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara
itu. 25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa
pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan
besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas
mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi
besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa
ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang."
Renungan:
Yakobus
berani menjawab, "Kami dapat" atas pertanyaan Yesus, "Kamu tidak tahu,
apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?"
(Mat 20:22). Dan seperti kata Yesus, Yakobus pun setia menjadi
pengikutNya sampai pada kesudahannya. Ia menjadi rasulNya dengan jalan
yang ditunjukkan Yesus yaitu melayani, bukan dilayani.
Ada
banyak orang berebut kekuasaan demi kuasa itu sendiri. Mereka berpikir
dengan berkuasa bisa melakukan segala macam perkara sesuka hatinya.
Tidak sedikit di antara mereka yang seperti itu pada saatnya berada
dalam bui atau malah mengalami kebinasaan yang mengerikan. Banyak
pemimpin yang main kuasa ketika dilengserkan harus menghadapi hukuman
mati.
Cara berkuasa
yang ditawarkan Tuhan lain. Ia mengajak mereka yang berkuasa untuk
melayani. "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia
menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara
kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:26-28).
Kontemplasi:
Pejamkan
matamu sejenak. Hadirkan beberapa pemimpin di negeri ini. Siapa di
antara mereka yang melayani dan siapa yang hanya mau berkuasa.
Refleksi:
Bagaimana menjalani semangat pelayanan dari kepemimpinan kita?
Doa:
Bapa,
semoga para pemimpin kami mempunyai jiwa untuk melayani demi
kesejahteraan bangsa. Semoga aku pun mempunyai semangat seperti itu.
Amin.
Perutusan:
Aku akan mengembangkan semangat pelayananku. -nasp-
Agoeng
Komsos KAS
0 comments:
Post a Comment