Sabtu, 30 Juli 2016
Petrus Krisologus
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Yer. 26:11-16,24;
Mzm. 69:15-16,30-31,33-34; Mat. 14:1-12. BcO Ayb. 42:7-17
Matius
14:1-12:
1 Pada masa itu
sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. 2 Lalu ia
berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah
bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di
dalam-Nya." 3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes,
membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri
Filipus saudaranya. 4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak
halal engkau mengambil Herodias!" 5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia
takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. 6 Tetapi pada hari
ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka
dan menyukakan hati Herodes, 7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan
kepadanya apa saja yang dimintanya. 8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak
perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di
sebuah talam." 9 Lalu
sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya
diperintahkannya juga untuk memberikannya. 10 Disuruhnya memenggal kepala
Yohanes di penjara 11 dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam,
lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. 12 Kemudian
datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya.
Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
Renungan:
Melihat anaknya
yang kurang semangat dalam belajar orang tua menjanjikan kepada anaknya yang
masih SMP kelas 1, "Kalau kamu belajar tekun dan bisa naik kelas dengan
rata-rata 7 kamu minta apa saja bapak turuti." Sang anak pun mulai tekun
belajar. Pada saat kenaikan kelas nilainya bisa melebihi target orang tuanya.
Maka ia pun menagih janji dan minta dibelikan sepeda motor. Orang tuanya pun
memenuhi. Selang beberapa bulan sang anak kecelakaan dan kakinya patah. Si
orang tua menyesal telah membelikan sepeda motor bagi anak yang belum usia.
Herodes pun sedih
telah memberikan janji kepada anak tirinya. Sang anak karena bisikan ibunya
meminta kepala Yohanes Pembaptis. "Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena
sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya"
(Mat 14:9).
Kadang kita mudah
berjanji kala keinginan kita terpenuhi. Seringkali janji itu begitu terbuka
tanpa spesifikasi yang jelas. Pada saat harus memenuhi janji tersebut kita bisa
menyesal dan khawatir, bahkan bisa kehilangan segala-galanya. Maka rasanya kita
perlu berhati-hati kala membuat janji. Perhitungkan sungguh supaya tidak
menjadi beban kala harus memenuhi.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah
dalam Injil Mat. 14:1-12. Bandingkan janji Herodes dengan janji yang sering
kaubuat.
Refleksi:
Bagaimana
langkah-langkah yang mesti kita perhatikan kala membuat janji?
Doa:
Tuhan semoga aku
berhati-hati dalam membuat janji. Semoga janji yang kubuat tidak merugikan
orang lain. Amin.
Perutusan:
Aku akan
memperhitungkan janji-janji yang kubuat. -nasp-
0 comments:
Post a Comment