Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 25, 2016

Sabda Hidup

Selasa, 26 Juli 2016
Perayaan Wajib 
St. Yoakim dan Anna
warna liturgi Putih
Bacaan
Sir. 44:1,10-15; Mzm. 132:11,13-14,17-18; Mat. 13:16-17. BcO 1Raj. 8:22-34,54-61

Matius 13:16-17:
16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. 17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

Renungan:
Sering kulihat orang tua duduk diam di depan rumahnya. Di tangannya teruntai doa rosario. Matanya terpejam. Mereka melambungkan doa di keheningannya. Ketika ditanya mengapa mereka berdoa, mereka tidak bisa menjelaskan secara ilmiah, namun mereka merasakan bahwa doa itu membawanya dalam suasana damai dan serasa ada yang kurang kalau belum melambungkan doa.
Doa menjadi kekuatan hidup bagi banyak orang. Walau sering tidak mudah untuk menjelaskan namun bisa dirasakan pengaruhnya. Bagi banyak orang sederhana Tuhan membukakan makna doa tersebut. Mata mereka melihat. Telinga mereka mendengar. Mereka pun merasakan kebahagiaan dan kedamaian kala melakukannya. Maka Tuhan pun mengatakan, "berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar" (Mat 13:16).
Boleh-boleh saja kita bertanya-tanya apa perlunya berdoa. Namun demikian kita tetap perlu mengutamakan membuka hati dan mendorong kehendak untuk berdoa. Walau kita mungkin belum menemukan jawaban atas apa perlunya berdoa, tapi kita akan mendapatkan faedahnya kala kita selalu melambungkan doa-doa kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu berada dalam kondisi tidak tahu maksudnya atas larangan yang diberikan orang tuamu namun kamu menaati perintah tersebut.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu dalam merasakan manfaat doa.

Doa:
Bapa, banyak hal tidak kami ketahui dalam hidup ini. Namun seringkali kami merasakan manfaatnya. Kami bersyukur atas semua itu.  Amin.

Perutusan:
Aku akan mengasah terus penglihatan dan pendengaranku. -nasp-


Agoeng
Komsos KAS

0 comments:

Post a Comment