Selasa, 26 Juli 2016
Perayaan Wajib
St. Yoakim dan Anna
warna liturgi Putih
Bacaan
Sir. 44:1,10-15; Mzm. 132:11,13-14,17-18; Mat. 13:16-17. BcO 1Raj. 8:22-34,54-61
Matius 13:16-17:
16
Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena
mendengar. 17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan
orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya,
dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Renungan:
Sering
kulihat orang tua duduk diam di depan rumahnya. Di tangannya teruntai
doa rosario. Matanya terpejam. Mereka melambungkan doa di keheningannya.
Ketika ditanya mengapa mereka berdoa, mereka tidak bisa menjelaskan
secara ilmiah, namun mereka merasakan bahwa doa itu membawanya dalam
suasana damai dan serasa ada yang kurang kalau belum melambungkan doa.
Doa
menjadi kekuatan hidup bagi banyak orang. Walau sering tidak mudah
untuk menjelaskan namun bisa dirasakan pengaruhnya. Bagi banyak orang
sederhana Tuhan membukakan makna doa tersebut. Mata mereka melihat.
Telinga mereka mendengar. Mereka pun merasakan kebahagiaan dan kedamaian
kala melakukannya. Maka Tuhan pun mengatakan, "berbahagialah matamu
karena melihat dan telingamu karena mendengar" (Mat 13:16).
Boleh-boleh
saja kita bertanya-tanya apa perlunya berdoa. Namun demikian kita tetap
perlu mengutamakan membuka hati dan mendorong kehendak untuk berdoa.
Walau kita mungkin belum menemukan jawaban atas apa perlunya berdoa,
tapi kita akan mendapatkan faedahnya kala kita selalu melambungkan
doa-doa kita.
Kontemplasi:
Bayangkan
dirimu berada dalam kondisi tidak tahu maksudnya atas larangan yang
diberikan orang tuamu namun kamu menaati perintah tersebut.
Refleksi:
Tulislah pengalamanmu dalam merasakan manfaat doa.
Doa:
Bapa,
banyak hal tidak kami ketahui dalam hidup ini. Namun seringkali kami
merasakan manfaatnya. Kami bersyukur atas semua itu. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengasah terus penglihatan dan pendengaranku. -nasp-
Agoeng
Komsos KAS
0 comments:
Post a Comment