Sabtu, 16 Juli 2016
SP Maria dr
Gunung Karmel
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Mi. 2:1-5; Mzm.
10:1-2,3-4,7-8,14; Mat. 12:14-21. BcO Ayb. 7:1-21
Matius
12:14-21:
14 Lalu keluarlah
orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. 15 Tetapi Yesus
mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (12-15b) Banyak orang
mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. 16 Ia dengan keras
melarang mereka memberitahukan siapa Dia, 17 supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yesaya: 18 "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih,
yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke
atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. 19 Ia tidak akan
berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di
jalan-jalan. 20 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu
yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu
menang. 21 Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Renungan:
Pernahkah anda
merasa lunglai dan tak berdaya? Mungkin kita pernah mengalaminya. Segala
sesuatu tampak gelap dan tak ada harapan. Segala usaha yang kita lakukan seakan
terasa gagal. Daya yang kita miliki terasa makin habis terkuras. Hanya lamunan
yang menyisa di dada.
Kiranya sabda
Tuhan ini bisa menguatkan kita, "Buluh yang patah terkulai tidak akan
diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai
Ia menjadikan hukum itu menang" (Mat 12:20). Tuhan menjaga kita dengan
RohNya. Roh itu yang akan membangkitkan kita untuk tegak berdiri dan
melangkah lagi.
Segelap apapun
kehidupan yang kita alami pasti ada terang yang menuntun kita pada kehidupan
yang penuh cahaya. Tidak akan pernah hidup ini habis sama sekali. Ada daya yang
tersisa yang memungkinkan kita untuk bangkit. Maka marilah kita selalu
menemukannya sebagai penuntun semangat dan langkah kita.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
lagi mengalami kelelahan hidup yang luar biasa. Lama hal itu anda alami sampai
kemudian menemukan daya untuk bangkit.
Refleksi:
Bagaimana menjaga
harapan kala berada dalam keadaan sulit?
Doa:
Bapa kuatkan
diriku kala berada dalam situasi yang sulit. Aku percaya Engkau tak akan
memutus buluhku yang patah terkulai. Amin.
Perutusan:
Aku percaya ada
kekuatan yang membuatku bisa bangkit. -nasp-
0 comments:
Post a Comment