Jumat, 08 Juli 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Hos. 14:2-10;
Mzm. 51:3-4,8-9,12-13,14,17; Mat. 10:16-23. BcO Ams. 15:8-30; 16:1-9
Matius
10:16-23:
16 "Lihat,
Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah
kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. 17 Tetapi waspadalah
terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis
agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 18 Dan karena Aku, kamu
akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian
bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 19 Apabila mereka
menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus
kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu
juga. 20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang
akan berkata-kata di dalam kamu. 21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk
dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan
memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. 22 Dan kamu akan
dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya akan selamat. 23 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang
satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.
Renungan:
Kadang-kadang
kita menghadapi sesuatu yang sungguh sulit untuk dipecahkan. Satu pekerjaan
yang sulit ditambah pekerjaan lain terasa beban yang sangat berat. Atau
mendapat beberapa tugas yang mesti dijalankan dalam waktu bersamaan.
Tuhan mengingatkan,
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab
itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" (Mat
10:16). Kita yang berada dalam aneka ancaman mesti cerdik menemukan
langkah-langkah untuk melewatinya dan tulus mengerjakannya.
Suatu kali ada
seorang mahasiswa yang harus menghadapi ujian pendadaran. Dalam waktu bersamaan
dia terlibat dalam sebuah penelitian. Di lain tempat ia ikut pergerakan
mahasiswa untuk menyuarakan keadilan. Ia pun memutuskan belajar sebagian 2/3
materi ujian yang diperkirakan pasti akan keluar. Ia tidak memaksakan belajar
seluruh materi karena waktunya tidak cukup. Perhitungannya tepat. Soal-soal
yang bisa dipilih untuk dikerjakan sudah dia pelajari semua. Ia pun bisa
menyelesaikan studinya dengan baik. Ia juga menyelesaikan penelitiannya dan ia
juga tetap aktif dalam pergerakan.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
berada di antara serigala. Anda berpikir bagaimana keluar dari ancaman para
serigala tersebut.
Refleksi:
Bagaimana
membangun kecerdikan dan ketulusan?
Doa:
Tuhan semoga aku
selalu menemukan langkah untuk mengatasi aneka persoalan yang kuhadapi. Amin.
Perutusan:
Aku akan belajar
melatih kecerdikan dan ketulusanku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment