Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, July 2, 2016

Lamunan Pekan Biasa XIV

Minggu, 3 Juli 2016

Lukas 10:1-12.17-20

10:1. Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.
10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
10:10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:
10:11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
10:12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
10:17. Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, tak sedikit orang bersukacita karena yang diharapkan kesampaian. Pelajar dan mahasiswa bergembira karena lulus ujian, mendapatkan pekerjaan menggembirakan penganggur, upacara perkawinan membuat hati bersukaria mempelai yang sudah lama berpacaran.
  • Tampaknya, sukacita juga dapat terjadi karena mendapatkan yang menyenangkan yang tak pernah diduga. Kehadiran sahabat lama, pemberian barang berharga, rejeki nomplok biasa membuat orang bersukacita dan bercerita kesana kemari.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sedalam apapun kegembiraan orang karena kesuksesan, terkabulnya harapan dan hal-hal menyenangkan yang tak terduga, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin hal itu mudah pudar dan tak tahan lama kalau tak dilandasi oleh sukacita sejati karena menjadi bagian golongan nempel pada nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mudah bersukacita dalam segala hal termasuk dalam pengalaman pahit.
Ah, yang menggembirakan itu ya karena mendapatkan yang enak.

0 comments:

Post a Comment