Kamis, 28 Juli 2016
Matius 13:47-53
13:47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu
seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis
ikan.
13:48 Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke
pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan
ikan yang tidak baik mereka buang.
13:49 Demikianlah juga pada akhir zaman:
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar,
13:50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur
api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
13:51 Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka
menjawab: "Ya, kami mengerti."
13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena
itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu
seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari
perbendaharaannya."
13:53. Setelah Yesus selesai menceriterakan
perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di era global yang namanya spesialisasi dipandang sebagai kehebatan. Seseorang dipandang ahli kalau menjadi spesialis.
- Tampaknya, orang sungguh dianggap sebagai spesialis karena menguasai pengetahuan dan atau ketrampilan bidang tertentu. Makin kecil bidangnya, sehingga menjadi bidang dari bidang-bidang yang lebih besar, makin dikagumilah seseorang sebagai spesialis.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sehebat dan sesespesialis apapun seseorang menguasai pengetahuan dan atau ketrampilan hal tertentu, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, hal itu hanya akan membuat yang bersangkutan menjadi orang amat kerdil dalam hidupnya kalau tidak mampu meletakkan keahliannya dalam keseluruhan bidang kehidupan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati, semakin mendalam pemahamannya orang akan bidang tertentu semakin sadarlah ia akan kekecilannya di tengah keseluruhan hidup.
Ah, makin spesialis ilmu
seseorang makin luaslah lahan mendapatkan uang.
0 comments:
Post a Comment