Senin, 04 Juli 2016
St. Elisabeth dr
Portugal
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Hos.
2:13,14b-15,18-19; Mzm. 145:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 9:18-26. BcO Ams. 3:1-20
Matius
9:18-26:
18 Sementara
Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat,
lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal,
tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." 19
Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan
murid-murid-Nya. 20 Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun
lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah
jumbai jubah-Nya. 21 Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja
jubah-Nya, aku akan sembuh." 22 Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia
serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah
menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. 23 Ketika
Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling
dan orang banyak ribut, 24 berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak
mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. 25 Setelah orang
banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah
anak itu. 26 Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
Renungan:
Membaca bacaan
hari ini spontan yang kurasakan adalah perasaan luar biasa. Kita disuguhi 2
orang yang sungguh percaya akan kuasa Yesus. Kedua orang itu adalah kepala
rumah ibadat dan perempuan yang mengalami pendarahan selama 12 tahun. Mereka
percaya bahwa Yesus mampu melakukan sesuatu atas situasi yang sedang mereka
hadapi. Dan benar, anak kepala rumah ibadat bangkit. Perempuan yang mengalami
pendarahan sembuh.
Kiranya kita
layak belajar pada dua pribadi itu. Kala kita mengalami sesuatu yang perlu kita
selesaikan kita mengandalkan Tuhan untuk bekerja. Keyakinan akan campur tangan
Tuhan akan mewujudkan harapan kita.
Banyak peristiwa
kami alami dalam kehidupan karya dan komunitas kami. Dengan segala keterbatasan
yang ada kami mengandalkan rahmat Tuhan yang bekerja. Dan karena rahmatNya
banyak hal yang tampaknya tidak mungkin kami kerjakan bisa kami wujudkan. Tuhan
selalu bekerja dalam hidup kita.
Kontemplasi:
Bayangkan suatu
kali anda mengalami kesulitan. Datanglah pada Tuhan dan mohonlah karyaNya.
Refleksi:
Bagaimana menjaga
kepercayaan kala diri kita terpuruk?
Doa:
Ya Tuhan, semoga
aku selalu percaya kepada karyaMu walau diriku dalam keadaan terpuruk. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
kepercayaanku kepada Tuhan dalam kondisi apapun. -nasp-
0 comments:
Post a Comment