Kamis, 28 Juli 2016
Hari biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Yer. 18:1-6; Mzm.
146:2abc,2d-4,5-6; Mat. 13:47-53. BcO Ayb. 38:1-30; 40:1-5
Matius
13:47-53:
47 "Demikian
pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu
mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 48 Setelah penuh, pukat itupun diseret
orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam
pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 49 Demikianlah juga pada akhir
zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 50
lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat
ratapan dan kertakan gigi. 51 Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka
menjawab: "Ya, kami mengerti." 52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka:
"Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan
Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama
dari perbendaharaannya." 53 Setelah Yesus selesai menceriterakan
perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ.
Renungan:
Beberapa hari
yang lalu kami mendampingi pelatihan pembuatan film pendek bersama Komsos
Keuskupan Agung Medan (KAM). Ada 66 enam peserta seusia SMA dan SMP. Dalam
perjalanan pelatihan kami menemukan beberapa orang yang bisa direkrut menjadi
voluntir Komsos KAM. Dari 66 orang ada sekitar 7 orang yang bisa
ditindaklanjuti.
Yesus memberi
perumpamaan Kerajaan Allah dengan nelayan dan pukatnya. Para nelayan akan
memilah ikan yang baik dan tidak dari pukat yang menjaring mereka. "Setelah
penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan
mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang"
(Mat 13: 48).
Setiap kali kita
memang dihadapkan pada kondisi untuk memilih. Mereka yang baik dan bisa bekerja
bareng dengan kita yang akan kita pilih untuk bergabung. Mungkin juga kita pun
akan menjadi orang yang terpilih atau tidak. Maka komitmen kita pada yang kita
jalani akan menentukan masa depan kita.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
sedang menghadapi perekrutan. Datanglah masa penentuan siapa yang direkrut.
Refleksi:
Bagaimana
bertahan dalam kondisi terbaik?
Doa:
Tuhan semoga
hari-hariku terisi oleh komitmen berdekatan dengan diriMu. Semoga aku bisa
berada dalam kondisi selaras denganMu kala Engkau harus memilih. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
konsistensiku berada dalam pilihan Tuhan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment