Kamis, 07 Juli 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Hos.
11:1,3-4,8c-9; Mzm. 80:2ac,3b,15-16; Mat. 10:7-15. BcO Ams. 10:6-32
Matius
10:7-15:
7 Pergilah dan
beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit;
bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu
telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan
cuma-cuma. 9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat
pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu
membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut
mendapat upahnya. 11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang
yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12 Apabila kamu masuk
rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13 Jika mereka layak menerimanya,
salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 14 Dan
apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah
dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 15 Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan
lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Renungan:
Yesus mengutus
para muridNya. Ketika mengutus mereka Ia melarang para murid membawa emas atau
perak atau tembaga dalam ikat pinggang. Mereka juga tidak boleh membawa bekal
dan lain-lain. Para murid mesti pergi dengan tangan kosong. Yang mereka bawa
adalah kuasa dari Tuhan untuk menyembuhkan orang sakit dan yang kerasukan
setan.
Dalam perjalanan
imamat seringkali harus menjalani tugas yang menuntut ilmu yang berbeda dengan
ilmu yang dipelajari. Kadang-kadang sungguh terasa kosong menghadapi situasi
yang baru. Awal dulu di Komsos tulisan naskah saya dikritik para karyawan. Saya
diminta untuk mengubah gaya bahasa yang ada. Sungguh dunia yang kuhadapi sangat
berbeda.
Kita mungkin akan
mengalami dunia yang sungguh-sungguh baru. Tantangannya sungguh berbeda dengan
ilmu yang kita miliki. Namun selaras dengan sabda Tuhan kita datangi saja semua
itu. Kita sampaikan salam kita kepadanya. Kehadiran dalam tugas-tugas tersebut
akan semakin mencerdaskan kemampuan kita, menajamkan penglihatan kita dan
mengasah ketrampilan kita. Bekalnya hanyalah keyakinan bahwa Tuhan memberikan
kekuatan pada kita untuk menjalaninya.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
berada dalam lingkungan kerja yang baru. Di sana anda berhadapan dengan aneka
tuntutan yang serba baru.
Refleksi:
Bagaimana
menghadapi situasi baru yang menantang?
Doa:
Ya Tuhan aku
percaya bahwa bekal yang Kauberikan padaku mencukupi untuk menjalani kehidupan
ini. Amin.
Perutusan:
Aku akan hadir
dalam perutusan baruku dan mengandalkan kekuatan yang telah diberikan Tuhan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment