Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, July 6, 2016

Sabda Hidup


Kamis, 07 Juli 2016
Hari Biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Hos. 11:1,3-4,8c-9; Mzm. 80:2ac,3b,15-16; Mat. 10:7-15. BcO Ams. 10:6-32

Matius 10:7-15:
7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. 11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Renungan:
Yesus mengutus para muridNya. Ketika mengutus mereka Ia melarang para murid membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggang. Mereka juga tidak boleh membawa bekal dan lain-lain. Para murid mesti pergi dengan tangan kosong. Yang mereka bawa adalah kuasa dari Tuhan untuk menyembuhkan orang sakit dan yang kerasukan setan.
Dalam perjalanan imamat seringkali harus menjalani tugas yang menuntut ilmu yang berbeda dengan ilmu yang dipelajari. Kadang-kadang sungguh terasa kosong menghadapi situasi yang baru. Awal dulu di Komsos tulisan naskah saya dikritik para karyawan. Saya diminta untuk mengubah gaya bahasa yang ada. Sungguh dunia yang kuhadapi sangat berbeda.
Kita mungkin akan mengalami dunia yang sungguh-sungguh baru. Tantangannya sungguh berbeda dengan ilmu yang kita miliki. Namun selaras dengan sabda Tuhan kita datangi saja semua itu. Kita sampaikan salam kita kepadanya. Kehadiran dalam tugas-tugas tersebut akan semakin mencerdaskan kemampuan kita, menajamkan penglihatan kita dan mengasah ketrampilan kita. Bekalnya hanyalah keyakinan bahwa Tuhan memberikan kekuatan pada kita untuk menjalaninya.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu berada dalam lingkungan kerja yang baru. Di sana anda berhadapan dengan aneka tuntutan yang serba baru.

Refleksi:
Bagaimana menghadapi situasi baru yang menantang?

Doa:
Ya Tuhan aku percaya bahwa bekal yang Kauberikan padaku mencukupi untuk menjalani kehidupan ini. Amin.

Perutusan:
Aku akan hadir dalam perutusan baruku dan mengandalkan kekuatan yang telah diberikan Tuhan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment