Sabtu, 09 Juli 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Yes. 6:1-8; Mzm.
93:1ab,1c-2,5; Mat. 10:24-33. BcO Ams. 31:10-31
Matius
10:24-33:
24 Seorang murid
tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. 25 Cukuplah
bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba
jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul,
apalagi seisi rumahnya. 26 Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena
tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada
sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 27 Apa yang Kukatakan
kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke
telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. 28 Dan janganlah kamu takut
kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh
jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun
tubuh di dalam neraka. 29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun
seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 30 Dan
kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. 31 Sebab itu janganlah kamu takut,
karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 32 Setiap orang yang
mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang
di sorga. 33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan
menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
Renungan:
Suatu pagi aku
melihat orang yang sedang memperbaiki mobil. Dia tampak serius sekali mencari
penyebab kerusakan mobilnya. Siang hari dia masih berkutat dengan kendaraannya
tersebut. Sore hari ia tersenyum lega karena telah berhasil menghidupkan
kembali mobilnya.
Yesus mengatakan,
"Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun
yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi
yang tidak akan diketahui" (Mat 10:26). Segala sesuatu mungkin untuk
dibuka oleh mereka yang tekun. Segala masalah bisa dirampungkan oleh mereka
yang berusaha mengatasinya.
Sebagaimana orang
yang memperbaiki mobilnya kita pun bisa menemukan aneka langkah untuk
mengarungi kehidupan kita. Walau kadang terasa gelap namun kita tidak perlu
takut. Ketekunan kita menjalaninya akan menghantar kita pada terang. Segala
persoalan yang ada pasti ada jalan pemecahannya.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu
sejenak. Hadirkan ketika dirimu tertantang menyelesaikan suatu persoalan dan
berhasil menyelesaikannya.
Refleksi:
Apa yang
kaulakukan kala menghadapi sesuatu yang sulit?
Doa:
Bapa, Engkau
selalu menyiapkan jawaban atas segala masalahku. Engkau selalu membuka tabir
yang gelap dan memberikan jalan terang. Amin.
Perutusan:
Aku tidak akan
menyerah. -nasp-
0 comments:
Post a Comment