Senin, 18 Juli 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Mi. 6:1-4,6-8;
Mzm. 50:5-6,8-9,16bc-17,21,23; Mat. 12:38-42. BcO Ayb. 12:1-25
Matius
12:38-42:
38 Pada waktu itu
berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami
ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." 39 Tetapi jawab-Nya kepada
mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda.
Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. 40 Sebab
seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga
Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. 41 Pada
waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan
menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar
pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus! 42 Pada
waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan
ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk
mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada
Salomo!"
Renungan:
Suatu kali aku
bertemu dengan orang yang selalu mengeluh. Ia merasa bahwa perusahaan tempat ia
bekerja tidak memperhatikan dirinya. Perusahaan hanya memeras tenaganya. Ketika
mendengar itu kutanyakan kepadanya, "Siapa yang mengganti biaya berobatmu selama
ini? Siapa yang memberimu gaji? Perusahaan kan? Itulah perhatian dia kepadamu,
jangan mengeluh perusahaan tidak memperhatikanmu."
Para ahli Taurat
pun meminta tanda kepada Yesus. Padahal Yesus telah memberi banyak tanda selama
berkarya dan bersabda. Namun mereka merasa belum mendapatkan tanda Tuhan
tersebut.
Ketika tidak
mampu mensyukuri apa yang telah diterima seseorang akan selalu merasa kurang
terus. Ia berharap orang lain melayani dirinya tanpa melihat sejauh mana ia
telah melayani. Yang ada hanyalah kurang-kurang-dan kurang. Kebaikan-kebaikan
di sekitarnya terasa kurang dan tak berarti bila tidak sesuai dengan
keinginannya.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
bertemu dengan orang yang suka mengeluh dan menyacat orang lain.
Refleksi:
Bagaimana
menghadapi orang yang suka mengeluh?
Doa:
Tuhan semoga
mereka yang suka mengeluh terbuka bahwa telah banyak kebaikan yang diterimanya.
Ia pun mampu bersyukur dan berterima kasih. Amin.
Perutusan:
Aku bersyukur
atas kebaikan yang telah kuterima. -nasp-
0 comments:
Post a Comment