Selasa, 5 Juli 2016
Matius 9:32-38
9:32 Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah
kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan.
9:33 Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu
itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian
belum pernah dilihat orang di Israel."
9:34 Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa
penghulu setan Ia mengusir setan."
9:35. Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan
desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan
Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus
oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti
domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya:
"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
9:38 Karena itu
mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada anggapan bahwa hidup beragama membuat orang menjadi baik dan luhur. Yang tidak beragama dapat disebut kafir.
- Tampaknya, agama juga dapat untuk menilai orang benar atau salah. Sekalipun menjadi sesama anggota agama kalau menghadirkan pandangan dan praktek yang berbeda dari arus umum, orang dapat disebut salah bahkan hidup dalam jalan jahat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata sejelas apapun pemahaman akan ajaran agama dan setaat apapun menjalani kebiasaan hidup keagamaan, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, itu semua bukan bukti orang itu benar atau salah dan baik atau buruk karena kesejatian kebaikan dan kebenaran seseorang mengalir dari sikap hati yang mudah tergerak peduli terhadap keterlantaran orang lain. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mudah jatuh peduli akan orang lain yang hidupnya butuh perhatian.
Ah, kalau sudah taat jalani
aturan agama ya jelas orang baik dong.
0 comments:
Post a Comment