Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, July 31, 2016

Lamunan Pesta Wajib

Santo Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Senin, 1 Agustus 2016

Matius 14:13-21

14:13. Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, perhatian pada yang papa dan menderita makin lama makin berkembang pesat. Di dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat sikap berpihak pada golongan kecil menjadi andalan kesungguhan untuk memperhatikan kebaikan umum.
  • Tampaknya, perhatian pada yang papa dan menderita memang telah menjadi kepedulian sosial. Gerakan-gerakan kebersamaan yang diorganisasi dan bahkan sistem tatanan dalam bisnis telah menjadikan perhatian pada golongan kecil mendapatkan bentuk institusional.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sehebat apapun seseorang punya pengertian akan penderitaan orang lain dan sebesar apapun sumbangannya, kalau dia tidak bertindak ikut memenuhi kebutuhan nyata dari kebutuhan kaum kecil di hadapannya, sejatinya dia belum memiliki kepedulian sosial. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mengamalkan hidup sesuai dengan kebutuhan kongkret.
Ah, pokoknya kalau gaji sudah dipotong rutin untuk pos sosial, mengapa masih harus menambah pengeluaran lagi.

0 comments:

Post a Comment